Meulaboh (ANTARA) - Polres Aceh Barat menyosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bersama sejumlah kepala desa dan masyarakat melalui kegiatan "Jumat Curhat" yang digelar di sebuah warung kopi di Meulaboh.
“Penanganan karhutla ini menjadi tugas bersama,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso di Meulaboh, Jumat.
Kegiatan Jum'at Curhat merupakan program Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang bertujuan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi dari masyarakat dan mencarikan solusi dari setiap permasalahan yang ada.
Kapolres Aceh Besar Pandji Santoso mengatakan perlu adanya aturan di tingkat desa yang harus disepakati oleh seluruh masyarakat apabila ingin membuka lahan, sehingga nantinya diharapkan tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan saat masyarakat melakukan pembersihan lahan di desa masing-masing.
Ia juga mengatakan kegiatan diskusi dan sosialisasi pencegahan Karhutla ini perlu dan sangat penting dilakukan, mengingat wilayah Aceh Barat terdapat banyak lahan gambut yang rawan terjadi kebakaran, apabila musim kemarau tiba.
Pada kesempatan tersebut beberapa kepala desa juga menanyakan tentang solusi apa yang tepat untuk penanganan karhutla, dan apakah bisa untuk dibuatkan pos pemantauan.
Menyikapi hal tersebut Kapolres Pandji mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk dibangun pos pada tiap-tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat.
Pendirian pos pemantauan tersebut, kata dia, bertujuan untuk mempersempit niat dari pelaku pembakaran lahan secara sembarangan, serta memudahkan pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk memantau titik api pada saat musim kemarau tiba.
Pandji juga mengimbau kepada para pemilik lahan agar membuat parit pembatas untuk mencegah terjadinya kebakaran.
"Kita juga akan memperbanyak spanduk ataupun baliho serta kegiatan imbauan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan secara sembarangan," ujar AKBP Pandji Santoso.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023