"Aksi demo tersebut merupakan hal yang lumrah dalam suatu negara yang demokratis dalam menyampaikan tuntutan atau ketidakpuasannya. Namun, sayangnya beberapa aksi demo tersebut diakhiri dengan adanya aksi yang destruktif dan anarkis, bahkan tidak jar
Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto meminta seluruh jajaran TNI tetap mewaspadai situasi di perbatasan antara RI dengan Timor Leste menyusul situasi politik di negara baru itu yang kian memanas. "Kita semua harus mengantisipasi permasalahan di perbatasan dengan negara Timor Leste, sebagai akibat adanya situasi yang memanas di Dili beberapa waktu lalu," katanya pada sambutan tertulis yang dibacakan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Waldi Murad di Surabaya, Rabu. Pada apel bendera 17 Mei di Dermaga Madura, Koarmatim, Ujung itu, Panglima TNI mengemukakan akibat aksi di Kota Dili itu, maka diperkirakan hal tersebut dapat mempengaruhi stabilitas keamanan di perbatasan bila terjadi eksodus warga Timor Leste ke NTT. Sementara itu TNI AL sendiri sejak beberapa waktu lalu telah melakukan operasi penyekatan di perairan perbatasan RI - Timor Leste dengan menempatkan satu kapal patroli. Salah satu tugas kapal tersebut adalah mengantisipasi kemungkinan adanya warga Timor Leste yang berusaha memasuki wilayah Indonesia lewat jalur laut. Kapal TNI AL itu bertugas menghalau jika ada warga bekas propinsi termuda Indonesia hendak masuk ke wilayah RI. Menyikapi situasi dalam negeri, Panglima TNI mengemukakan, dalam satu bulan terakhir, perkembangan situasi keamanan diwarnai oleh beberapa aksi demo dari kelompok-kelompok masyarakat yang memperjuangkan berbagai kepentingan dan tuntutan terhadap pemerintah. "Aksi demo tersebut merupakan hal yang lumrah dalam suatu negara yang demokratis dalam menyampaikan tuntutan atau ketidakpuasannya. Namun, sayangnya beberapa aksi demo tersebut diakhiri dengan adanya aksi yang destruktif dan anarkis, bahkan tidak jarang aparat keamanan sendiri yang menjadi korbannya," ujarnya. Mencermati aksi pengerahan massa yang sangat rentan terhadap adanya pengaruh provokator yang dapat memperkeruh situasi, maka semua pihak harus melakukan antisipasi. Untuk itu, ia mengharapkan agar para prajurit TNI dapat menyikapi kondisi tersebut dengan tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006