Tanjung Morawa (ANTARA) - Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) atau PTPN Group, Mohammad Abdul Ghani, Kamis (09/02) melakukan peninjauan ke areal perkebunan tebu PTPN II, kebun Bulu China dan kebun Helvetia.
Dalam kunjungannya, Abdul Ghani didampingi Direktur PTPN 2 Irwan PeranginAngin, GM Tanaman Semusim Sahat Situmorang, serta sejumlah manejer dan asisten di lingkungan tanaman semusim. Dalam kegiatan tersebut, Abdul Ghani melihat dari dekat proses panen tebu yang sedang berlangsung saat ini.
90 Ton Per Hektare Dirut Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani optimis, PTPN 2 mampu meningkatkan produksi gula yang akan menjadi bagian dari upaya menuju swasembada gula nasional seperti yang telah dicanangkan. Saat ini, dari hasil uji lapangan, PTPN 2 mampu menghasilkan 90 ton tebu per hektare dengan rendemen yang cukup bagus, yakni di angka 7. “Dengan kondisi cuaca yang cukup baik, saat ini
saya yakin dan kita semua optimis PTPN 2 akan mampu meningkatkan produksi gula mencapai angka 40 ribu ton tahun ini,” ujar Abdul Ghani.
Tahun 2022, Helvetia menjadi kebun terbaik dengan hasil panen tebu mencapai 77,16ton per hektare. Jika cuaca mendukung seperti saat ini, ditargetkan tahun ini capaianpanen bisa meningkat ke angka 90 ton per hektare dengan rendemen 7.
Sebagai perusahaan perkebunan negara yang memiliki dua pabrik gula, di Sei Semayang dan Kwala Madu, PTPN 2 terus berpacu untuk bisa meningkatkan produksi. Karena itu, dalam berbagai kesempatan, Direktur PTPN 2 Irwan PeranginAngin terus berusaha memotivasi jajarannya untuk bekerja secara maksimal.
Sementara dari sisi lain, Irwan berusaha memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk bisa mencapai target yang diharapkan secara maksimal, termasuk memadukan tenaga tebang manual (pekerja) yang didatangkan dari pulau Jawa dan Lampung, dengan alat mekanis CH (Chain Harvester).
“Dengan beroperasinya 4 unit CH yang dimiliki PTPN 2, tidak saja pemanenan bisa lebih cepat tetapi juga mampu menjaga kesegaran tebu sampai di pabrik, sehingga bisa menghasilkan rendemen yang lebih tinggi,” ujar Abdul Ghani.
Sebelumnya, Dirut Holding PTPN III (Persero) menyebutkan, terjadi peningkatan produksi tebu secara nasional. Dari 170.190 hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, produksi gula mencapai 829.000 ton, atau 10,69 persen lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680.000 ton atau meningkat 20,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja operasional, khususnya komoditi tebu lambat laun mulai menunjukkan upaya perusahaan yang berkomitmen mendukung swasembada gula nasional melalui perbaikan tata kelola budidaya, yang tercermin dari peningkatan produksi dan produktivitas tebu.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Selain itu, menurut Abdul Ghani, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel). “Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan,” tutup Abdul Ghani.
Dalam kunjungannya di PTPN 2, Mohammad Abdul Ghani juga sempat meninjau proses pembangunan areal perumahan KDM di Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deli Serdang. Abdul Ghani melihat dari dekat proses pembangunan perumahan yang hampir rampung di areal 7 hektar HGU PTPN 2 yang dikerjasamakan dengan Ciputra itu.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023