siswa harus aktif mencari tahu tentang siapa yang akan dipilih dalam pemilu nanti
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) wilayah Jakarta Barat mengajak siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat menjadi pemilih cerdas dalam Pemilu 2024.
"Kita sosialisasikan bagaimana menjadi pemilih cerdas karena mereka adalah pemilih pemula yang akan terlibat dalam pemilu 2024 nanti," kata ketua KPU Jakarta Barat, Cucum Sumardi dalam program sosialisasi Pemilu 2024 ke setiap sekolah berkolaborasi dengan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat.
Menurut Cucum, siswa harus aktif mencari tahu tentang siapa yang akan dipilih dalam pemilu nanti. Mereka bisa mencari tahu latar belakang para calon melalui teknologi informasi seperti telepon genggam.
Dengan pemikiran yang kritis dan keingintahuan yang tinggi, Cucum optimis para siswa tidak gampang terpengaruh dengan isu sara ataupun politik uang menjelang pemilu nanti.
"Kita juga ajarkan mereka agar tidak terpengaruh dengan isu sara dan money politic yang bisa saja terjadi," kata Cucum.
Selain itu, dalam sosialisasi tersebut Cucum juga memberikan pengetahuan tentang teknis pemilihan umum seperti jumlah surat suara yang akan dipakai hingga syarat administrasi yang diperlukan.
Tidak ketinggalan Cucum juga memberi pemahaman kepada para siswa tentang pentingnya menggunakan hak suara dalam Pemilu nanti.
"Mereka yang usia 17 tahun agar bisa menggunakan hak pilih yang diberikan negara jangan sampai ini disia-siakan kita semua punya hak yang sama," jelas dia.
Cucum melanjutkan kegiatan sosialisasi ini sudah berjalan sejak 2022 lalu. Dia memastikan tahun ini kegiatan sosialisasi di sekolah akan terus dilanjutkan bersama dengan pihak Pemkot Jakarta Barat.
"Kami sedang tunggu daftar sekolah mana saja yang akan disosialisasikan dari pihak Suku Dinas Pendidikan dan Kesatuan Suku Bangsa dan Politik Jakarta Barat," jelas dia.
Di saat yang sama, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II, Junaedi, mengatakan pihaknya sudah mendata sekolah mana saja yang akan disambangi KPU Jakarta Barat.
"Tentu SMA negeri ada delapan dan SMK ada empat dan itu yang negeri. Kita prioritaskan yang negeri dahulu," kata Junaedi.
Junaedi berharap bisa menyosialisasikan Pemilu ke seluruh sekolah yang ada di wilayah Jakarta Barat.
"Kita tergantung dari KPU. Kalau di wilayah total SMA negeri ada 59, kalau SMK 53 itu total. Kita siap dampingi," jelas dia.
Baca juga: Kesbangpol Jakbar imbau siswa tidak mudah termakan hoaks jelang pemilu
Baca juga: Wali Kota Jakarta Selatan minta Panwaslu pegang teguh pakta integritas
Baca juga: Jakarta Selatan cetak ribuan e-KTP di sekolah
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023