PT Pos saya bilang sudah berada di jalur yang benar karena banyak bermitra untuk meningkatkan agilitas atau kelincahan
Jakarta (ANTARA) - Akademisi yang juga pakar teknologi informasi Richardus Eko Indrajit menilai transformasi digital yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia sudah berada di jalur yang tepat.

"Saya lihat PT Pos sudah berada di jalan yang benar, on the right track. Tinggal masalahnya adalah kecepatan dan agilitas (kelincahan), keduanya berjalan bersama karena perubahan cepat sekali," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Menurut guru besar sekaligus Rektor Universitas Pradita itu, kecepatan dan agilitas juga merupakan permasalahan pola pikir, kalau merasa kurang cepat, maka bisa dilakukan dengan bermitra.

"PT Pos saya bilang sudah berada di jalur yang benar karena banyak bermitra untuk meningkatkan agilitas atau kelincahan," katanya.

Menurut dia, transformasi digital pada dasarnya adalah suatu usaha perubahan dari sebuah institusi menuju kondisi yang jauh lebih baik ke masa depan karena adanya tawaran manfaat dari komunikasi.

"Ujungnya adalah memberikan value kepada pelanggan, kepada orang-orang yang dilayaninya," katanya.

Jadi, lanjutnya, transformasi digital itu bukan gaya-gayaan, tetapi karena teknologi digital menawarkan institusi untuk bisa berkinerja lebih baik, melayani pelanggan lebih baik dan bisa berkembang jauh lebih cepat.

"Saya melihat PT Pos sudah berbeda dari sebelumnya. Transformasi ini gampang-gampang susah karena sifat manusia tidak suka berubah. Tetapi kalau yang kita tuju itu sesuatu yang menyenangkan maka motivasi dari dalam akan timbul. Dimulai dari bagaimana pimpinan institusi itu bisa mengubah mindset karyawan di perusahaan," katanya.

Eko Indrajit menyebutkan, apresiasi Presiden Joko Widodo pada PT Pos Indonesia khususnya dalam penyaluran bantuan sosial berupa bantuan langsung tunai, menjadi hal yang sangat penting.

Selain itu, dia juga mengapresiasi super apps dari PT Pos Indonesia, yaitu Pospay yang dinilai mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat akan layanan jasa keuangan yang cepat dan aman.

"Itu merupakan sesuatu yang luar biasa. Semua itu tidak bisa dilakukan tanpa transformasi digital dan teknologi informasi," kata dia.

Eko juga memberikan catatan penting agar PT Pos Indonesia dapat terus bertahan pada masa mendatang, yakni pentingnya berinovasi dan menjalin relasi dengan pelanggan.

"PR (pekerjaan rumah) PT Pos ke depan, yaitu harus berinovasi. Setelah memberikan layanan, harus menjalin relasi. Customer kalau sudah dijalin relasi, maka akan loyal. Puas (tapi) kalau tidak loyal, (maka) dia bisa pindah. Kalau sudah loyal, misalnya harga akan naik pun dia tidak masalah karena sudah loyal. Relasi lebih penting daripada transaksi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan BUMN tersebut menerapkan tujuh transformasi untuk menghadapi tahun-tahun mendatang yang penuh tantangan.

Ketujuh transformasi tersebut yakni Business Transformation, Product and Channel Transformation, Transformation Process, Technology Transformation, Human Resourch Transformation, Organization Transformation, dan Culture Transformation.

Baca juga: Layanan digital Pos Indonesia dinilai miliki potensi ekonomi besar
Baca juga: Pos Indonesia - Kemenkominfo kolaborasi tambah layanan di wilayah 3T
Baca juga: Pos Indonesia beri bantuan untuk ATM Beras di Bandarlampung

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023