Standard Chartered anjlok 5,8 persen setelah First Abu Dhabi Bank (FAB) mengatakan tidak mengevaluasi penawaran untuk bank Inggris tersebut
Bengaluru (ANTARA) - Saham-saham Inggris melemah pada awal perdagangan Jumat, karena kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi akan merusak sentimen secara global, meskipun data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris nyaris tidak memasuki resesi pada kuartal keempat 2022.

Indeks saham-saham unggulan FTSE 100 merosot 0,4 persen pada pukul 08.13 GMT setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya. Sementara itu, indeks saham-saham berkapitalisasi sedang atau midcap FTSE 250 yang berfokus di dalam negeri juga turun 0,4 persen.

Standard Chartered anjlok 5,8 persen setelah First Abu Dhabi Bank (FAB) mengatakan saat ini tidak mengevaluasi penawaran untuk bank Inggris tersebut.

Baca juga: Saham Inggris kembali menguat, indeks FTSE 100 terangkat 0,33 persen

Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat ditopang serangkaian laba emiten positif


Sahamnya melonjak lebih dari 11 persen di sesi sebelumnya setelah sebuah laporan mengatakan FAB sedang mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali penawaran tersebut.

Pengecer fesyen olahraga Inggris JD Sports jatuh 1,5 persen setelah Adidas dari Jerman memperkirakan penurunan penjualan satu digit yang tinggi tahun ini.

Perekonomian Inggris menunjukkan pertumbuhan nol dalam tiga bulan terakhir tahun 2022, angka dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan, yang berarti nyaris tidak memasuki resesi, sejalan dengan apa yang diantisipasi sebagian besar ekonom.

Baca juga: Saham Inggris untung hari kedua, indeks FTSE 100 bertambah 0,26 persen

Baca juga: Saham Inggris dibuka menguat setelah sesi positif di Wall Street

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023