Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menuturkan bahwa program latihan yang kini dijalani di Pelatnas PBSI Cipayung merupakan persiapan untuk menghadapi Kejuaraan Beregu Campuran Asia (BATC) dan All England 2023.

"Untuk BATC kami persiapkan dengan baik dan setelah itu ada All England. Dua turnamen itu yang sekarang jadi fokus," kata Apri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Setelah menuntaskan tiga turnamen Asia, Apri/Fadia langsung difokuskan untuk berlatih pada dua turnamen bergengsi tersebut. Sejauh ini program latihan mereka berjalan lancar, termasuk evaluasi dari Malayasia Open, India Open, dan Indonesia Masters pun sudah dipelajari dengan baik.

Sebagai persiapan BATC 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 14-19 Februari, Apri/Fadia akan menggenjot kemampuan fisik mereka. Menurut pasangan peringkat ke-8 itu, ketahanan fisik menjadi kunci utama kemenangan pada persaingan sektor ganda putri.

"Ganda putri kan main kuat-kuatan. Harus mau capek saja, jadi butuh konsistensi dan sabar. Bukan seperti ganda putra yang main cepat, baru servis lalu mati seperti itu. Sementara kami (ganda putri) bisa main dua jam," tutur Apri menceritakan.

Sebagai ganda putri nomor satu Indonesia, Apri/Fadia berkomitmen untuk terus mengasah kebolehan dan kualitas permainan mereka. Bagi mereka, ketika prestasi semakin banyak diraih maka semakin tinggi pula ekspektasi masyarakat akan penampilan mereka.

Mulai dari fisik, mental, hingga teknik harus selalu diolah dan tak boleh lengah, Apri mengatakan.

Sementara untuk target All England, Apri/Fadia optimistis sanggup tampil maksimal dan berharap bisa menyabet gelar juara perdana dari turnamen berkategori BWF Super 1000 yang akan dihelat pada 14-19 Maret di Birmingham, Inggris itu.

"Targetnya juara, aamiin!", kata Apri singkat.

Sehubungan dengan pasangan mainnya, Apri turut menuturkan bahwa kondisi Fadia saat ini sudah membaik setelah mengalami cedera saat tampil di Indonesia Masters. Dia memastikan kondisi rekannya sudah 100 persen siap tampil dan tidak lagi muncul gangguan pada kakinya.

Baca juga: Apriyani: Nirgelar turnamen awal tahun jadi pembelajaran

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023