tidak terjadi masuk ke posisi 'stunting' dan anak-anaknya sehat
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengharapkan Gerakan Aksi Bergizi di SMPN 51 Pondok Bambu, Jakarta Timur, dapat mencegah tengkes sejak dini.
"Kegiatan ini untuk memberikan semangat agar adik-adik, khususnya putri mendapatkan tambahan tablet sehingga ini adalah dalam rangka rangkaian salah satu perintah Pemprov DKI Jakarta mencegah 'stunting' (tengkes) sejak dini," ujar Heru di SMPN 51, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat.
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dan Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.
Menurut dia, upaya mencegah tengkes sejak dini dapat dimulai dari murid perempuan yang duduk di bangku SMP.
Mereka diminta rutin mengkonsumsi pil penambah darah.
Baca juga: Jakarta Selatan bagi makanan tambahan untuk anak tengkes di Kebayoran
Mereka diminta rutin mengkonsumsi pil penambah darah.
Baca juga: Jakarta Selatan bagi makanan tambahan untuk anak tengkes di Kebayoran
Heru menuturkan, pihaknya akan berkunjung ke sejumlah sekolah lain guna memastikan pil penambah darah rutin dikonsumsi sehingga, saat beranjak dewasa dan akan menikah, generasi muda di Jakarta tidak melahirkan anak tengkes.
Selain itu, diharapkan upaya ini dapat mewujudkan angka tengkes di Jakarta mencapai lima persen atau turun dari angka prevalensi saat ini di DKI sebesar 14,8 persen.
"Diharapkan adik-adik kita supaya tidak terjadi masuk ke posisi 'stunting' dan anak-anaknya sehat," jelas Heru.
Protein hewani
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, selain mengkonsumsi pil penambah darah, para siswi dapat diimbangi dengan mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya yang mengandung protein hewani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, selain mengkonsumsi pil penambah darah, para siswi dapat diimbangi dengan mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya yang mengandung protein hewani.
"Kita memilih protein hewani untuk meningkatkan gizi. Kalau gak ada ayam, bisa menggunakan telur," jelas Widyastuti.
Baca juga: Belajar turunkan stunting dari Cilincing
Dia menambahkan, seluruh sekolah SMP dan SMA di Jakarta akan didistribusikan pil penambah darah.
"Tak hanya di Jakarta Timur, tapi seluruh sekolah di Jakarta," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023