Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 sebagai momentum untuk membangun kembali pers Tanah Air yang lebih tangguh di tengah tantangan industrialisasi media yang kian kompleks.
"Pers Indonesia adalah menjadi kekuatan kita bersama, namun situasi saat ini begitu berat dihadapi insan pers. Maka kita memiliki tanggung jawab agar pers kita kembali memiliki marwah kuat sekaligus tangguh," ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menang menilai tantangan yang dihadapi pers dalam satu dekade kian tak ringan, utamanya setelah tumbuh pesatnya era media digital. Selain aspek kualitas konten, tantangan besar yang dihadapi pers Indonesia adalah terkait pendapatan ekonomi media.
Tergerusnya media nasional ini tak lepas dari perusahaan teknologi berskala global yang mendominasi sistem pengolahan informasi maupun pendapatan iklan.
Menag berharap situasi ini segera mendapat jalur penyelesaian. Kementerian Agama juga siap melakukan kolaborasi intensif dengan media di Indonesia untuk mewujudkan pers yang lebih tangguh.
"Untuk itu saatnya kita harus lebih sering berdiskusi untuk merumuskan skema yang terbaik upaya penyelamatan pers Indonesia ini," kata Menag.
Di sisi lain, Menag juga berharap peringatan HPN 2023 yang tahun ini dipusatkan di Medan, Sumatera Utara, mampu menghasilkan keputusan yang konstruktif dan lebih strategis.
"Tema yang diusung tahun ini yakni 'Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat' tepat menjadi pemacu untuk menata ulang ekosistem pers. Saya yakin dengan pers sehat maka demokrasi di Indonesia kian bermartabat," katanya.
Baca juga: Hari Pers Nasional 2021, Menag ajak media jernihkan informasi
Baca juga: Menag ingatkan jajaran untuk hilangkan praktik korupsi
Baca juga: Yaqut minta ASN Kemenag jadi simpul kerukunan
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023