SSFRC ini merupakan ajang silaturahmi dan berbagi ilmu untuk meningkatkan kemampuan bersama.
Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk menggelar kompetisi “The 1st South Sumatera Fire & Rescue Challenge (SSFRC)” yang dipusatkan di halaman Museum Batu Bara PTBA Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), pada 8-11 Februari 2023.
“SSFRC ini merupakan ajang silaturahmi dan berbagi ilmu untuk meningkatkan kemampuan bersama, khususnya dalam hal penyelamatan atau rescue,” kata Direktur Operasi & Produksi PTBA Suhedi dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Kamis.
Ia berharap kegiatan seperti ini ke depan bisa dilaksanakan lagi, dan bukan hanya 11 tim yang ikut serta. Instansi pemerintah atau pihak lain yang berhubungan dengan rescue nantinya bisa ambil bagian dalam lomba ini.
Dipilihnya lokasi lomba ini, yakni Museum Batu Bara, menurutnya pula, sekaligus untuk mempromosikan Tanjung Enim, Sumsel sebagai kota wisata.
"Kepada peserta selamat berlomba, semoga berjalan dengan baik dan lancar, tetap semangat dan bertanding dengan sportif," ujarnya lagi.
Ketua Panitia The 1st SSFRC Agung Budiarto mengatakan bahwa event ini masih dalam rangkaian Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di PTBA.
The 1st SSFRC diikuti 11 tim rescue yang berasal dari Sumsel, mulai dari tim rescue PTBA, anak/cucu perusahaan PTBA, mitra kerja PTBA, hingga instansi pemerintah.
Sedangkan nomor yang dipertandingkan yaitu Water Rescue Challenge (WTR), Fire Road Accident Rescue Challenge (FRAR), Firefighter Fitness Drill Challenge (FFD), dan Firefighter Competency (FCT).
"SSFRC ini memperkenankan tim untuk menangani insiden, sementara tim yang lain dapat mengamati dan belajar dari simulasi tersebut. Setiap tim selanjutnya diberikan skenario yang sama dengan menerapkan prosedur dan teknik berbeda, semuanya akan dinilai," ujarnya.
Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah mengatakan pihaknya mengapresiasi PTBA yang sudah menginisiasi event ini.
Ia mengatakan bahwa kegiatan penambangan sangat berisiko tinggi terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Sekalipun sudah menempatkan inspektur di area tambang sekalipun, tidak menutup kemungkinan terjadinya kecelakaan.
“Karena itu, The 1st SSFRC yang digagas PTBA ini selain menjadi ajang lomba, juga untuk berbagi pengetahuan sehingga tim rescue semakin mumpuni dan responsive,” katanya pula.
Pihaknya mengimbau agar seluruh perusahaan untuk memiliki tim rescue serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan sumber dananya.
Hendriansyah juga meminta tim rescue untuk terlibat aktif dalam penyelamatan bencana-bencana, khususnya bencana alam yang terjadi di Sumsel.
"Kepada peserta selamat berlomba dan bertanding, semoga tim rescue Sumsel bisa berbicara pada tingkat nasional," katanya lagi.
Inspektur Tambang Kokon Triyanko mengatakan bahwa rescue menjadi bagian penting dalam K3 pertambangan dan hunian.
Menurutnya, event ini sangat bagus untuk membentuk dan melatih penyelamat tambang yang andal.
"Selamat bertanding, jadikan ajang ini untuk evaluasi dan berbagi informasi. Kementerian ESDM mengapresiasi kegiatan ini dan selamat untuk PTBA yang telah berhasil mengadakan acara, tentunya lomba seperti ini untuk terus dikembangkan dan dilanjutkan," kata Trianyako saat membuka lomba.
Baca juga: PTBA siapkan strategi jadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia
Baca juga: PTBA operasikan 10 unit bus listrik untuk kegiatan tambang
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023