Roma (ANTARA News) - Mantan petenis putri nomor satu dunia Venus Williams menjadi bagian dari trio petenis unggulan yang melaju ke babak 16 besar turnamen Roma Master setelah mengalahkan petenis Ceko Lucie Safarova 6-1, 6-4, Selasa (16/5). Petenis Amerika Serikat yang menjadi unggulan kesembilan dan memenangi turnamen tanah liat pada 1999 itu bergabung dengan unggulan ketujuh Svetlana Kuznetsova yang mengalahkan Anna Smashnova 6-1, 6-3 dan petenis Italia unggulan kedelapan Francesca Schiavone yang mengalahkan rekan senegaranya Mara Santangelo 6-4, 6-0. "Saya merasa tampil bagus dan semakin percaya diri pada tiap pertandingan. Saya harap dapat menang atau setidaknya mencapai final," kata Williams. Pada babak selanjutnya, ia akan berhadapan dengan pemenang pada babak kedua antara petenis Rusia Vera Dushevina dan runner-up tahun lalu Patty Schnyder dari Swiss yang menjadi unggulan keenam. Sementara itu, grounstroke Kuznetsova masih terlalu tangguh bagi petenis Israel Smashnova yang harus menyerah dalam waktu sekitar satu jam. Petenis Rusia yang memenangi AS Terbuka 2004 itu kemudian akan bertemu petenis Italia Roberta Vince atau rekan senegaranya yang menjadi unggulan ke-10 Anastasia Myskina untuk memperebutkan tiket ke perempatfinal. Salah satu pertandingan babak ketiga yang tampaknya sudah dinantikan ialah antara petenis favorit tuan rumah Schiavone melawan Martina Hingis yang tampil gemilang setelah absen tiga tahun dengan mengalahkan petenis belia berusia 17 tahun sekaligus unggulan ke-12 Nicole Vaidisova 7-5, 6-3. Petenis Swiss itu mengawali pertandingan dengan buruk bahkan kehilangan dua game dan tertinggal 3-0, namun ia berhasil membalik keadaan dengan mematahkan serve petenis Ceko itu empatkali dan merebut set pertama. Hingis berhasil mematahkan serve Vaidisova pada game pertama dan menjadi modal awal untuk merebut kemenangan. Meskipun Vaidisova dapat menyelamatkan dua kali match poin dari servenya pada kedudukan 5-2, ia tetap tidak mampu menghambat Hingis untuk memenangi set tersebut dari servenya. "Ia adalah pemain berbakat dan saya belum pernah bertemu dengannya. Pada awal pertandingan, saya harus beradaptasi dengan pola permainannya," kata Hingis yang memenangi Roma Master pada 1998 dan runner-up pada 1996. "Pada awal pertandingan, saya harus meningkatkan kecepatan pukulan karena ia terus-menerus menekan saya. Tetapi, saya sangat senang dapat menang dan akan berhadapan dengan Schiavone. "Pertandingan nanti akan berlangsung ketat dan saya berharap tidak terlalu banyak penonton yang mendukungnya dan semoga mereka tidak terlalu ribut. Undian kali ini kurang begitu baik," katanya dikutip Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006