semua mengarah ke wirausaha mandiriBatang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar pelatihan berbasis kompetensi dengan membuka 4 program kejuruan seperti desain grafis muda, pembuatan roti dan kue, menjahit pakaian wanita, dan tata kecantikan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Kamis, mengatakan pelatihan berbasis kompetensi ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebagai upaya mencetak wirausaha baru.
"Kami ingin mencetak wirausaha sesuai bidang masing-masing. Dari 4 program kejuruan yang dibuka, semua mengarah ke wirausaha mandiri," katanya.
Baca juga: Pemkot Jakut dan KCN sinergi latih keterampilan warga Rawa Malang
Baca juga: BLK NTT siapkan 10 pelatihan kejuruan berbasis kompetensi pada 2023
Menurut dia, pelatihan tersebut dimulai 9 Februari 2023 hingga 28 Maret 2023 dengan masing-masing kejuruan sebanyak 16 orang.
Namun dengan melihat kondisi daerah banyak warga perantau daerah lain, kata dia, pastinya akan membuka peluang masyarakat lokal membuka usaha seperti roti dan kue yang sering dibutuhkan dalam sehari-hari.
"Jika ada yang ingin bekerja dalam pelatihan ini juga tidak apa-apa namun harus menyiapkan kompetensi yang dimilikinya," katanya.
Suprapto mengatakan saat ini banyak masyarakat yang berumur produktif namun lapangan pekerjaan yang ada belum sepenuhnya menampung semua.
Apalagi, kata dia, lapangan pekerjaan yang mengharuskan memiliki keterampilan tambahan agar bisa masuk di situ maka peserta yang sudah diterima harus benar-benar fokus mengikuti pelatihan dengan baik.
"Jangan sampai tidak masuk karena nanti nilainya akan dikurangi. Kami berharap para peserta mengikuti pelatihan dengan belajar sungguh-sungguh," katanya.
Baca juga: BLK NTT targetkan latih ketrampilan bekerja bagi 200 orang tahun ini
Menurut dia, pelatihan tersebut dimulai 9 Februari 2023 hingga 28 Maret 2023 dengan masing-masing kejuruan sebanyak 16 orang.
Namun dengan melihat kondisi daerah banyak warga perantau daerah lain, kata dia, pastinya akan membuka peluang masyarakat lokal membuka usaha seperti roti dan kue yang sering dibutuhkan dalam sehari-hari.
"Jika ada yang ingin bekerja dalam pelatihan ini juga tidak apa-apa namun harus menyiapkan kompetensi yang dimilikinya," katanya.
Suprapto mengatakan saat ini banyak masyarakat yang berumur produktif namun lapangan pekerjaan yang ada belum sepenuhnya menampung semua.
Apalagi, kata dia, lapangan pekerjaan yang mengharuskan memiliki keterampilan tambahan agar bisa masuk di situ maka peserta yang sudah diterima harus benar-benar fokus mengikuti pelatihan dengan baik.
"Jangan sampai tidak masuk karena nanti nilainya akan dikurangi. Kami berharap para peserta mengikuti pelatihan dengan belajar sungguh-sungguh," katanya.
Baca juga: BLK NTT targetkan latih ketrampilan bekerja bagi 200 orang tahun ini
Pewarta: Kutnadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023