Jakarta (ANTARA) - Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eva Devita, SpA(K) mengatakan orangtua bisa mulai mengedukasi anak tentang area tubuh privasi sejak berusia di bawah lima tahun saat mereka sudah mengenal anggota tubuhnya.
"Ketika anak sudah mulai mengenal anggota badannya kita kasih tahu, ini namanya vagina, dada, bokong, enggak boleh dipegang siapa-siapa," kata dia dalam media briefing virtual yang digelar Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Kamis.
Kemudian, ketika anak sudah beranjak pada usia sekolah, orangtua bisa kembali mulai mengedukasi mengenai area tubuh yang tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain selain dirinya atau orang-orang tertentu.
Baca juga: Sosiolog: Cegah kekerasan seksual pada anak lewat edukasi sejak dini
Ini karena anak-anak pada usia sekolah umumnya bertanya lagi mengenai alasan area tubuh privasinya tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain.
"Orangtua menjelaskan lagi daerah itu hanya boleh disentuh oleh orang khusus saja, karena itu milik kamu bukan milik orang lain, misalnya," ujar Eva.
Saat anak mencapai usia pra-pubertas misalnya usia delapan hingga 10 tahun, orangtua dapat memberikan edukasi lanjutan seperti perbedaan organ privasi antara laki-laki dan perempuan, alasan perlunya menjaga area itu dan dampak yang akan terjadi bila lalai menjaganya.
"Itu kita jelaskan dengan bahasa anak," kata Eva.
Baca juga: Kiat memulai edukasi pada anak agar terhindar dari pelecehan seksual
Dia mengingatkan, tahapan edukasi seks pada anak mulai dari mengenalkan anggota tubuh privasi, siapa yang boleh menyentuh dan melihat, kemudian alasan area privasi tidak boleh dipegang dan dilihat orang lain, dampak bila tidak menjaga area privasi.
Ini, sambung dia, agar seiring bertambahnya usia, anak memahami tentang fungsi dari organ reproduksinya atau alat privasi yang ada di dalam tubuhnya.
"Edukasi seks ini tujuannya agar anak mengenal daerah privasinya. Anggota tubuh privat yang ada fungsi seksualnya. Kalau perempuan, dadanya, organ kemaluannya, paha, bokong dan mulut. Daerah-daerah itu harus dikasih tahu sama anaknya bahwa hanya boleh dipegang, dilihat oleh orang-orang tertentu saja. Hanya ibu dan dokternya," demikian pemaparan Eva.
Baca juga: Psikolog: Edukasi seks pada anak penting untuk cegah pelecehan seksual
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023