Transformasi Indonesia menuju 2045 tidak hanya sekadar transformasi ekonomi tapi ini adalah transformasi Indonesia yang mencakup seluruh aspek kehidupan kitaJakarta (ANTARA) -
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pembangunan Indonesia Emas 2045 menekankan pada transformasi seluruh aspek kehidupan masyarakat.
"Pendekatan untuk pembangunan Indonesia masa depan akan berubah dari hanya sekadar reformasi kita akan menuju transformasi karena reformasi saja tidak cukup menjadikan Indonesia Emas 2045," kata Amalia dalam diskusi The Future is now: Collaborative action to achieve Indonesia Vision 2045 yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemnaker harap BUMN jadi pemeran utama wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Kemnaker harap BUMN jadi pemeran utama wujudkan Indonesia Emas 2045
Amalia menuturkan banyak transformasi yang harus dilakukan bersama mulai dari transformasi sosial, ekonomi hingga tata kelola yang akan didukung oleh pengungkit (enabler) transformasi yang mencakup stabilitas dan pembiayaan serta ketahanan sosio-ekologi.
"Transformasi Indonesia menuju 2045 tidak hanya sekadar transformasi ekonomi tapi ini adalah transformasi Indonesia yang mencakup seluruh aspek kehidupan kita," ujarnya.
Transformasi seluruh aspek kehidupan tersebut akan diterjemahkan ke dalam kebijakan kewilayahan yang didukung oleh upaya masif untuk pembangunan sarana prasarana.
Dengan demikian, aspek untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan konektivitas juga dapat menjadi pendukung penting dalam melakukan upaya transformasi Indonesia.
Ia mengatakan implementasi transformasi Indonesia akan diperkokoh dengan kaidah pelaksanaan dan ketangguhan diplomasi yang harus menjadi bagian penting dari upaya bersama mencapai Indonesia Emas 2045.
Menurut dia, salah satu upaya transformasi ekonomi Indonesia ke depan adalah meningkatkan produktivitas sehingga perlu menggeser struktur ekonomi ke arah yang lebih produktif dan meningkatkan kompleksitas ekonomi sehingga perekonomian Indonesia bisa tumbuh dengan rata-rata 6 persen.
Namun, Amalia menekankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak boleh diiringi dengan peningkatan emisi gas rumah kaca dan ketimpangan.
"Kita harus tumbuh tinggi tetapi secara inklusif dan berkelanjutan, artinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini akan diiringi juga oleh penurunan ketimpangan dan emisi gas rumah kaca," ujarnya.
Baca juga: Bappenas "berlari cepat" bereskan RPJPN 2025-2045 sebelum pemilu 2024
Baca juga: Bappenas "berlari cepat" bereskan RPJPN 2025-2045 sebelum pemilu 2024
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023