Taipei (ANTARA) - Presiden Paraguay Mario Abdo akan mengunjungi Taiwan minggu depan, saat pemerintah pulau tersebut berusaha meningkatkan hubungan dengan salah satu sekutu tertua itu menjelang pemilu pada April mendatang.

Tapi, hasil pemilu nanti bisa mengubah posisi negara Amerika Latin tersebut untuk meninggalkan Taipei dan berpaling kepada Beijing.

Paraguay adalah satu dari hanya 14 negara yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai propinsi yang memberontak.

Beijing telah meningkatkan upaya agar sekutu-sekutu Taiwan yang tersisa berpaling dari Taipei.

Paraguay akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan membuka hubungan dengan China jika oposisi memenangkan pemilihan, kata calon presiden Efrain Alegre, yang berharap meningkatkan ekspor kedelai dan daging sapi --yang penting bagi ekonomi negara itu.

Sementara itu, kementerian luar negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis bahwa Abdo, yang didampingi oleh menteri luar negeri dan perdagangannya, akan mengunjungi Taiwan dari 14-18 Februari untuk bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen.

Delegasi Abdo itu juga akan menghadiri pertemuan untuk mempromosikan ekspor daging dan peluang investasi.

"Taiwan dan Paraguay memiliki hubungan diplomatik selama lebih dari 65 tahun dan persahabatan yang mendalam," kata kemenlu Taiwan.

Abdo tidak mencalonkan diri lagi untuk kursi kepresidenan. Santiago Pena, kandidat Partai Colorado yang berkuasa, mengatakan hubungan Paraguay dengan Taiwan akan tetap utuh jika dia menang pada 30 April.

Hubungan Paraguay dengan Taiwan mendapat tekanan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari kalangan produsen dan petani daging sapi negara itu.

Kalangan itu menganggap hubungan dengan Taiwan justru menjadi hambatan untuk mendapatkan akses ke pasar terbesar dunia bagi produk mereka.

China memandang Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan dengan pemerintah negara lain. Pandangan itu sangat ditentang oleh Taipei.

Amerika Latin dan Tengah, serta Karibia, secara tradisional menjadi benteng diplomatik untuk Taiwan, tetapi China telah menggerogoti negara-negara tersebut. Nikaragua menjadi negara terbaru yang berpaling ke Beijing, pada akhir 2021.

Perkembangan geopolitik yang lebih luas tersebut menimbulkan kekhawatiran Amerika Serikat tentang upaya China yang memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: China merasa bangga karena 9 negara berpaling dari Taiwan

Baca juga: China turunkan hubungan diplomatik dengan Lithuania terkait Taiwan

Kapal patroli maritim terbesar di Selat Taiwan beroperasi di Fuzhou


Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023