London (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (8/2) mengatakan akan mengirim tim ahli dan penerbangan khusus yang membawa obat-obatan ke Turki dan Suriah usai gempa dahsyat mengguncang kawasan tersebut awal pekan ini.

"WHO akan mengirim delegasi tingkat tinggi untuk mengoordinasikan respons mereka dan tiga penerbangan untuk membawa pasokan obat-obatan," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa.

"Satu penerbangan saat ini sedang menuju Istanbul ... berangkat dari pusat logistik kami di Dubai, Uni Emirat Arab," katanya, menambahkan.

Ghebreyesus menyebutkan bahwa penerbangan tersebut mengangkut pasokan medis serta alat-alat perawatan bagi korban luka yang perlu dioperasi.

Penerbangan lainnya ke Damaskus hampir siap diberangkatkan dan penerbangan ketiga sedang direncanakan, katanya.

Dirjen mengatakan para korban dua gempa kuat itu membutuhkan tempat penampungan, makanan, air bersih, perawatan medis, serta keperluan kesehatan lainnya.

Badan dunia itu mengucurkan dana darurat sebesar tiga juta dolar AS (sekitar Rp45 miliar) membantu dua negara tersebut.

Pada Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa sedikitnya 9.057 orang meninggal dan 52.979 terluka akibat gempa yang mengguncang Turki selatan pada Senin (6/2).

Presiden memantau wilayah yang paling terdampak gempa untuk memeriksa upaya penyelamatan dan bantuan. Ia menyebutkan ada 6.444 bangunan yang hancur.

Gempa kuat bermagnitudo 7,7 dan 7,6 yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras melanda 10 provinsi dan berdampak terhadap lebih dari 13 juta orang.

Sejumlah negara di kawasan itu, seperti Suriah dan Lebanon, juga merasakan guncangan gempa Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Jumlah korban meninggal gempa Turki kini tembus 12.000 jiwa

Baca juga: Sejumlah negara kirim tim penyelamat ke Turki dan Suriah

KBRI Ankara perkirakan ada 500 WNI di wilayah terdampak gempa Turki

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023