"(Karakter) Laras ini suka nulis blog fantasi. Terus, kak Lucky (sutradara) mengajak aku untuk Shenina membuat fantasi juga versi Shenina. Terus dia bilang, seminggu minimal tiga cerita. Jadi, aku ada satu buku isinya adalah fantasi aku semua," cerita Shenina saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Film "Dear David" sendiri bercerita tentang Laras (diperankan oleh Shenina), seorang pelajar sekolah menengah yang memiliki blog rahasia berisi berbagai fantasinya tentang David (diperankan oleh Emir). Saat blog tersebut terbongkar, reputasi dan masa depan Laras pun dipertaruhkan.
Disutradarai oleh Lucky Kuswandi dan diproduksi Palari Films, film orisinal Netflix dengan genre remaja ini akan tayang mulai Kamis (9/2). Selain Shenina dan Emir, film ini juga dibintangi oleh Caitlin North Lewis sebagai Dilla.
Baca juga: Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan reuni di "Cross The Line"
Dengan menuliskan cerita fantasi, menurut Shenina, merupakan salah satu cara yang dapat membantunya untuk memahami dan memposisikan diri terhadap karakter yang dia perankan.
Tak sampai di situ, Shenina juga dituntut untuk menulis fantasi tentang Emir ketika kedua pemeran itu berada dalam satu ruangan yang sama. Sang sutradara mendorong agar Shenina membacakan fantasi tersebut di hadapan Emir.
"Kak Lucky memang pernah bilang sama kita sebelum syuting, dia bilang kayak, 'Ini kalian bisa lakukan karena aku ingin energinya tetap ada sampai syutingnya selesai. Jadi kalian selama lagi nggak take pun, ya, sudah jadi Laras sama David dan jadi Dila saja," cerita Shenina.
Sementara itu, Emir mengamini bahwa metode tersebut menjadikan film "Dear David" suatu proyek yang berbeda dan menarik. Menurut dia, tim produksi sudah menyiapkan segala sesuatu saat pra-produksi dengan matang, termasuk proses reading naskah, sehingga para aktor dapat sepenuhnya mengenal karakter yang diperankan.
"Complain aku tentang banyak project aku, sih, sebenarnya aku merasa I know my caracter best pas hari terakhir syuting, biasanya aku dapat eksplor itu di tengah-tengah syuting," cerita Emir.
"It's different with 'Dear David'. Aku merasa karena pas awal syuting preparation-nya matang, dari awal aku sudah merasa jadi David," imbuh dia.
Sebelum tawaran proyek film "Dear David" datang, Emir mengaku sempat terlintas untuk mengundurkan diri dari dunia akting karena merasa comeback dirinya kurang mendapat sambutan positif dan sempat mengalami penolakan dari berbagai pihak.
"Palari dan juga Netflix memberikan aku kesempatan ini tuh (di "Dear David") aku merasa kayak, 'Oh, masih ada yang mau bekerja sama sama aku'," ujar dia.
"Jadi sebenarnya this project is special to me bukan hanya dari segi cerita tapi dari sisi itu juga di mana itu kayak it's a give dan datang di waktu yang tepat," imbuh Emir.
Sebagai informasi, Emir sebelumnya dikenal sebagai aktor cilik yang memulai debutnya melalui film "Garuda di Dadaku" (2009) dan membintangi beberapa film lain termasuk "Rumah Tanpa Jendela" (2011) yang membuatnya menang penghargaan Piala Citra sebagai aktor terbaik.
Emir sempat vakum dari dunia akting sejak melanjutkan pendidikan di luar negeri dengan berkuliah di University of British Colombia, Kanada. Bagi Emir, film "Dear David" merupakan kesempatan terbaik dalam kehidupannya setelah comeback di dunia akting.
Bagi Emir dan Shenina, "Dear David" juga menyimpan cerita yang menarik dan relevan untuk penonton, termasuk untuk mereka sendiri sebagai aktor. Apalagi "Dear David" menyinggung topik seputar self-love dan self-compassion. Mereka pun berharap film ini dapat dinikmati dan disambut baik oleh penonton.
"Semoga yang nonton relate dan enjoy. Mungkin ini salah satu media untuk akhirnya kalian ngeuh bahwa kayaknya memang kita harus mencintai diri sendiri sebelum kita melakukan itu ke orang lain," kata Shenina.
Baca juga: Sutradara: "Dear David" singgung soal self-love dan self-compassion
Baca juga: "Dear David" tayang mulai 9 Februari 2023
Baca juga: Film "Dear David" tayang 9 Februari 2023 di Netflix
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023