Kami akan mendata seluruh UMKM, baik produknya dan harganya berapa.

Mataram (ANTARA) - PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Mataram membantu memasarkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara digital (online) tanpa memungut biaya promosi, demi membantu berkembangnya usaha ekonomi produktif di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Eksekutif General Manager Kantor Cabang Utama Mataram Sigit Sugiharto, di Mataram, Rabu, menjelaskan produk UMKM yang sudah diverifikasi akan dibuatkan semacam akun dan didaftarkan ke salah satu lokapasar (marketplace) yang sudah menjadi mitra PT Pos Indonesia.

"Kami akan mendata seluruh UMKM, baik produknya dan harganya berapa. Jadi barang itu akan kami daftarkan, terus biaya promosinya dari Kantor Pos," katanya pula.

Ia mengatakan pemasaran produk UMKM secara digital melalui marketplace masih seputar pasar dalam negeri, sehingga jika ada produk yang laku terjual, maka pengirimannya akan ditangani oleh Kantor Pos.

Petugas akan menjemput barang kemudian mengirim ke alamat tujuan tanpa memungut biaya dari UMKM sebagai pemilik produk.

Menurut Sigit, marketplace yang menjadi mitra pemasaran produk UMKM sudah cukup dikenal dan terpercaya, sehingga dalam hal pembayaran akan dilakukan secara transfer melalui akun yang sudah didaftarkan.

"Untuk urusan pembayaran ke UMKM, nanti secara bilateral antara Pos dengan UMKM buat perjanjian kerja sama. Bisa saja pakai sistem cash on delivery (COD), tergantung kondisi pasar seperti apa," ujarnya.

Selain pemasaran secara digital, kata Sigit, pihaknya juga membantu memasarkan produk lewat Pojok UMKM yang ada di Kantor Cabang Utama Mataram. Lewat fasilitas tersebut, beragam produk dipajang sehingga bisa dilihat secara langsung oleh pengunjung yang datang.

Produk yang dipajang juga dilengkapi dengan nama produsen dan nomor kontak yang bisa dihubungi, sehingga memudahkan pengunjung untuk mencari informasi jika berminat membeli dalam jumlah relatif banyak.

Ia mengatakan data-data produk UMKM yang akan dipromosikan melalui marketplace sudah dikoordinasikan dengan Dinas Koperasi dan UMKM NTB, serta dinas terkait lainnya.

"Produk yang bisa dijual adalah produk lokal yang bisa dikirim melalui kurir, tidak membahayakan. Madu juga bisa, selama ini kami sudah melayani cuma ada caranya. Kami upayakan barang-barang yang secara fisik bisa pakai kurir," ujar Sigit pula.
Baca juga: Pasar dan keterampilan pelaku UMKM Jakarta diperluas selama 2023
Baca juga: UMKM Jambi jajal pasar ekspor

Pewarta: Awaludin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023