Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menyebut Nahdlatul Ulama (NU) akan semakin terdepan pada abad keduanya setelah dia menyaksikan antusiasme warga dalam menghadiri resepsi Satu Abad NU di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2).
"Jalan-jalan padat oleh parkiran bus dan macet oleh arus kendaraan maupun orang-orang yang menghadiri acara tersebut. Ini membuktikan bahwa NU dan warga NU akan kian terdepan pada abad keduanya,” ucap Gobel dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sebagai sebuah organisasi atau pergerakan, kata Gobel, NU telah membuktikan selalu berada di depan.
"Pada masa penjajahan melakukan perlawanan terhadap penjajah, pada masa revolusi fisik melalui Resolusi Jihad yang melahirkan peristiwa 10 November 1945 dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pada masa pergulatan ideologi mampu mengimbangi kekuatan komunis, di masa pemantapan ideologi Pancasila menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang bisa diterima semua pihak, dan pada masa reformasi melalui konsep dan praktik Islam Nusantara," kata Gobel.
Ia melanjutkan sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU menjadi kekuatan yang luar biasa. Apalagi, NU merupakan organisasi yang moderat sehingga semua pihak bisa nyaman bersama NU.
"Kini ditambah dengan kualitas sumber daya manusia dan kekuatan ekonomi yang telah meningkat maka peran NU akan makin terdepan," ucapnya.
Gobel mengajak NU makin menguatkan posisi ekonominya, terutama pada bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.
"Kuatkan di sisi ini, termasuk di sektor industri berbasis pertanian, perkebunan, dan perikanan. Walaupun masih skala UMKM, namun jika dikonsolidasikan akan menjadi kekuatan yang sangat besar. Yang kecil-kecil jika disatukan akan kuat, seperti lidi yang bisa menjadi sapu setelah disatukan," katanya.
Hal itu tak menutup pintu bagi yang ingin masuk ke sektor keuangan, perbankan, industri IT, dan sebagainya.
"Dengan jumlah anggota yang besar dan penguasaan sains dan teknologi yang makin meningkat maka sektor-sektor tersebut akan dengan mudah dimasuki," kata Gobel.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023