Lebak (ANTARA) - Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, masih kekurangan 38 dokter umum dan 53 dokter gigi.

"Kita sampai saat ini kekurangan tenaga dokter umum sebanyak 38 orang dan dokter gigi 53 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono dalam keterangannya di Lebak, Rabu.

Kekurangan tenaga dokter tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan dasar masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Lebak setiap tahun mengajukan kekurangan dokter di puskesmas tersebut pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Akademisi: Aceh masih kekurangan dokter umum dan spesialis

Baca juga: Dinkes Purbalingga optimistis RUU Kesehatan atasi kekurangan dokter

Kekurangan tenaga dokter itu sudah berlangsung lama dan belum ada realisasi penyebaran di puskesmas.

Padahal, dokter di puskesmas garda terdepan untuk mengantisipasi dan mencegah berbagai penyakit menular maupun penyakit tidak menular.

Karena itu, ketersediaan dan penyebaran dokter umum dan dokter gigi di puskesmas harus terpenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Jumlah puskesmas di Kabupaten Lebak tercatat 43 unit dan 22 unit di antaranya berstatus puskesmas dengan perawatan.

Sebanyak 43 puskesmas itu tersebar di 28 kecamatan itu, jumlah tenaga dokter umum 92 orang dan 33 dokter gigi.

Idealnya, kata dia, tenaga dokter yang bertugas di puskesmas bisa dipenuhi dengan sebaran antara dua sampai tiga orang.

"Kita berharap kekurangan tenaga dokter itu dapat terpenuhi, sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," kata Triatno.

Kepala Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak Yangyang Citra Gumelar mengatakan saat ini tenaga dokter yang ada sebanyak dua orang, satu dokter umum dan satu dokter gigi.

Kekurangan tenaga dokter itu sudah diajukan ke Pemerintah Kabupaten Lebak, karena jumlah pasien cukup banyak.

"Kami berharap kekurangan dokter itu bisa terpenuhi tahun ini," katanya menjelaskan.

Sementara itu, dokter gigi di Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak Siska Mardiana menyatakan kewalahan melayani pasien karena setiap hari melayani pasien hingga puluhan orang.

Sehingga perlu adanya penambahan tenaga dokter gigi sebanyak satu orang.

Apabila, terpenuhi dokter gigi tentu bisa memberikan penyuluhan dan edukasi untuk pentingnya perawatan gigi masyarakat.

"Kami setiap hari melayani pasien dan jika ada waktu luang saja memberikan penyuluhan pada masyarakat pentingnya perawatan gigi," kata Siska.*


Baca juga: Direktur: RSMS Purwokerto masih kekurangan dokter subspesialis

Baca juga: AFKSI dukung program pemerintah perbanyak dokter di Indonesia

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023