Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini
Bekasi, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pelaku industri minuman untuk membangun fasilitas daur ulang guna mengatasi masalah lingkungan sekaligus mewujudkan ekonomi sirkuler.
"Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Kerja sama dan partisipasi dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini," ujar Luhut dalam pembukaan fasilitas daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET), PT Amandina Bumi Nusantara (Amandina), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu.
Luhut mengatakan, mengatasi masalah lingkungan tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah saja, tetapi juga butuh kerja sama dari berbagai pihak. Menurut Luhut, aksi kecil lebih memiliki makna dibandingkan dengan hanya memberi kritik negatif tentang penanganan lingkungan.
Lebih lanjut, dibukanya fasilitas daur ulang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi lingkungan sekitar sehingga ekonomi sirkular dapat terwujud.
"Ini pekerjaan besar dan merupakan sirkular ekonomi yang bisa menampung pekerjaan dan ini harus kita urus juga orang yang kerja di sana nanti, anak-anak tapi jangan di bawah umur. Mereka juga bisa dapat pendidikan atau kita dorong satu pendidikan yang bagus supaya mereka punya pendidikan, jangan cuma yang berpunya sehingga ada masa depan," kata Luhut.
Pembukaan fasilitas daur ulang PET memiliki nilai investasi sebesar Rp556,2 miliar. Daur ulang ini tidak hanya akan mengurangi penggunaan plastik murni (virgin PET) yang merupakan bahan baku utama botol kemasan, tetapi juga mampu menurunkan emisi karbon yang bila dibandingkan dengan penggunaan bahan baku PET dari plastik murni.
Luhut menyampaikan, pemerintah komitmen yang serius terhadap masalah lingkungan. Saat ini, pihaknya telah berhasil mengumpulkan 35,5 persen sampah plastik di laut.
"Tapi target kita itu 70 persen sampai tahun 2025," katanya.
Baca juga: Pabrik daur ulang botol plastik diresmikan di Bekasi
Baca juga: Samsung akan perbanyak ponsel dari bahan daur ulang
Baca juga: Kemasan PET dinilai sejalan dengan ekonomi sirkular
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023