San Jose (ANTARA) - Amerika Serikat menyumbangkan peralatan keamanan senilai hampir 14 juta dolar AS (Rp211,9 miliar) kepada Kosta Rika untuk memberantas kejahatan di negara Amerika Tengah itu, yang menghadapi tingkat pembunuhan "sangat tinggi".

Perihal sumbangan itu disampaikan Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves, Selasa (7/2).

Sumbangan tersebut meliputi peralatan telekomunikasi, pesawat nirawak (drone), dan peralatan perawatan pesawat polisi untuk membantu pasukan keamanan dalam pengawasan perbatasan, dan "yang paling utama, dalam perang melawan geng kriminal internasional," kata Chaves.

Pembunuhan di Kosta Rika mencapai rekor tertinggi pada 2022, menjadi 12,6 per 100.000 penduduk, menurut Badan Investigasi Yudisial. Dari total 656 kematian, 63 persen terkait dengan pertikaian geng, kata pihak berwenang.

Baca juga: Perkuat kontrol migrasi, Kosta Rika siap bekerja sama dengan AS

Pengumuman mengenai bantuan keamanan pada Selasa itu bertepatan dengan kunjungan Jenderal Laura J. Richardson, yang mengepalai Komando Selatan Pentagon, menjelang Konferensi Keamanan Amerika Tengah.

Chaves juga ditanya oleh AS tentang balon China yang memasuki ruang udara Kosta Rika beberapa hari terakhir ini, menyusul insiden terpisah yang memicu pertikaian diplomatik serius antara China dan Amerika Serikat.

"Kami telah menyatakan keprihatinan kepada Pemerintah China dan berharap hal ini tidak akan terjadi lagi. Kami menuntut kedaulatan kami dihormati," kata Chaves.

Pada Senin (6/2), China sudah meminta maaf kepada Kosta Rika atas insiden tersebut.

Pada akhir pekan, jet militer AS menembak jatuh balon China yang melintasi wilayah udara AS setelah berhari-hari spekulasi mengenai tujuan balon tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kosta Rika: China meminta maaf terkait insiden balon

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023