duka Turki juga menjadi duka bagi Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan dukacita mendalam atas bencana gempa bumi di wilayah perbatasan Turki dengan Suriah.

"Masyarakat Indonesia melalui berbagai organisasi sosial kemasyarakatan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban gempa. Antara lain melalui Palang Merah Indonesia, Dompet Dhuafa, hingga PP Muhammadiyah. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa duka Turki juga menjadi duka bagi Indonesia," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia menyebutkan ada sekitar 3.800 orang yang menjadi korban jiwa akibat gempa di perbatasan Turki dengan Suriah tersebut. Sebanyak 2.379 di antaranya berasal dari Turki.

Dia juga telah berkomunikasi via telepon dengan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dan diketahui sampai saat ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa akibat bencana tersebut.

"Hanya sekitar empat WNI terluka dan kini dalam pengobatan di rumah sakit, serta lima WNI dilaporkan hilang. Mudah-mudahan dengan dukungan pemerintah Turki, lima WNI yang hilang tersebut bisa segera ditemukan dalam keadaan sehat. Kedutaan Besar RI di Turki juga terus mengaktifkan hotline perlindungan WNI di +90 532 135 22 98," jelasnya.

Menurut laporan Dubes Indonesia untuk Turki ada 12 wilayah yang terdampak langsung gempa Turki, yakni Adana, Adyaman, Kahramanmaras, Gaziantep, Diyarbakir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, dan Elbistan.

Baca juga: Indonesia salurkan bantuan kemanusiaan ke Turki

Di berbagai wilayah tersebut, diperkirakan terdapat sekitar 500 WNI yang sebagian besar merupakan pelajar, pasangan menikah dengan warga setempat, serta pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki-Suriah.

"Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki kerabat di luar kota terdampak tersebut agar tidak perlu terlalu khawatir, terutama yang berada di Istanbul, Ankara, Bursa, karena jauh dari lokasi gempa. Karena itu, tidak perlu menelpon hotline KBRI jika tidak ada hal yang penting, karena hotline dikhususkan bagi keluarga yang ingin mencari tahu keberadaan saudaranya yang tinggal di kota terdampak," ujarnya.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 7.4 mengguncang Turki pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.17 waktu setempat atau 08.17 WIB.

Pusat gempa berada di Provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 km sebelah tenggara Ankara. Kemudian, terjadi dua kali gempa susulan dengan magnitudo 6,4 dan 6,5 di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.

Baca juga: Puan akan bersurat ke Parlemen Turki sampaikan dukacita terkait gempa
Baca juga: Dubes: Sejauh ini tak ada WNI di Suriah yang terdampak gempa

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023