Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Selasa, menyebutkan stunting merupakan persoalan yang ditargetkan tuntas pada tahun ini, salah satunya dengan membangun daycare di Balai RW 7 Kelurahan Manyaran, Semarang Barat.
"Kita dapat data dari Dinas Kesehatan Kota, kebanyakan anak stunting di wilayah Semarang Barat adalah anak yang ibunya bekerja," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, saat meninjau pembangunan fasilitas itu.
Baca juga: Pemkot Semarang optimistis stunting nol persen pada akhir 2023
Data yang didapatkan, sekitar 15 anak di wilayah tersebut mengalami stunting, serta tiga ibu hamil dengan KEK (kekurangan energi kronis) dan anemia.
"(Temuan, red.) Anak-anak stunting ini akibat lebih banyak ke pola asuh, contoh ada di wilayah Semarang Barat. Anak stunting banyak karena ibu-ibunya bekerja. Oleh karena itu, kami buat program ini," katanya.
Keberadaan daycare tersebut khusus difungsikan untuk anak-anak stunting dan untuk penitipan anak-anak yang ditinggal orang tuanya bekerja itu diharapkan bisa menanggulangi stunting.
Selain itu, Pemkot Semarang juga akan memfasilitasi pelatihan untuk ibu hamil sebagai upaya meminimalisasi anak stunting sejak lahir.
Baca juga: Dinkes Jateng kuatkan deteksi dini dan pencegahan balita stunting
"Rencananya kami minta kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk bisa meresmikan daycare dan juga dengan Kepala BKKBN," katanya.
Rencananya, Pemkot Semarang juga akan berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk membangun daycare di kawasan industri di Kota Semarang.
Selain itu, Ita juga memperhatikan pemenuhan gizi melalui pertanian perkotaan (urban farming), dengan menanami halaman daycare dengan berbagai tanaman pangan dan sayuran.
Baca juga: Pemkot Pekalongan lakukan pendampingan ibu hamil cegah stunting
"Halaman nanti bisa ditanami untuk urban farming. Jadi, untuk masak bisa diambil dari urban farming tersebut. Ini adalah sebuah percontohan, nanti akan diimplementasikan di seluruh kecamatan," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023