Payakumbuh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Rida Ananda menyebut seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kota itu telah menjadi bapak asuh bagi anak stunting dan yang berpotensi stunting.

"Sejak kita inisiasi program ini, seluruh OPD telah menjadi bapak asuh bagi anak stunting dan yang berpotensi stunting di Payakumbuh," katanya di Payakumbuh, Selasa.

Selain OPD, kata Rida, pihaknya juga mengajak seluruh unsur mulai dari TNI, POLRI, politisi, ormas, pengusaha, dan tokoh masyarakat untuk ikut menjadi orang tua asuh bagi anak yang berpotensi stunting di lingkungan mereka.

"Kita mengajak seluruh lini, mari perangi stunting agar generasi kita tumbuh dan kembang dengan ideal, kami di pemerintah ingin memulainya dengan semangat kebersamaan menuju generasi emas Indonesia," katanya.

Selain program bapak asuh, kata dia, setiap hari Kamis di seluruh kantor mengumpulkan sedekah seribu rupiah sebagai cara menggalang bantuan swadaya.

Ia menyebutkan data di bulan Agustus 2022 terdapat sebanyak 472 anak dan balita stunting di Kota Payakumbuh, sementara pada November 2022 angkanya menurun menjadi 304 anak.

"Data ini akan terus diperbaharui setiap tiga bulan, Februari ini akan keluar data terbaru. Mudah-mudahan dengan program ini dapat menurunkan angka stunting," ujarnya.

Ia mengatakan masalah stunting perlu ditangani dengan serius, anak-anak usia balita harus dipenuhi asupan gizinya supaya bisa tumbuh dan kembang dengan seimbang.

Bila tidak maka akan terganggu dan juga akan kesulitan di kemudian hari, seperti mudah terkena penyakit dan tak kalah pentingnya juga hal serupa berlaku untuk ibu hamil.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto mengatakan upaya penurunan ini tak hanya dari intervensi program bapak asuh saja, namun dinas kesehatan juga melakukan pemberian makanan tambahan, edukasi, dan pendampingan kelompok sasaran berisiko.

"Pendampingan kelompok sasaran berisiko dengan delapan aksi penurunan stunting ini turut menjadi pemicu turunnya angka stunting di Kota Payakumbuh," katanya.

Sementara untuk pencegahan, Dinas Kesehatan telah memulai dengan penanganan remaja putri usia SMA. Dinas memberikan tablet tambah darah setiap bulan ke sekolah-sekolah.

"Kepada pasangan yang akan menikah, melalui KUA diberikan edukasi bagaimana gizi calon ibu dipenuhi, di saat memasuki usia perkawinan harus dilakukan imunisasi calon pengantin," ujarnya.*

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023