Akan ada 500 pebisnis dan pembuat kebijakan dari 50 negara pasar berkembang yang hadir nantinya,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memanfaatkan kegiatan Forum Pengembangan Ekspor Dunia atau World Export Development Forum (WEDF) 2012 sebagai ajang diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke negara tujuan baru.
"Akan ada 500 pebisnis dan pembuat kebijakan dari 50 negara pasar berkembang yang hadir nantinya," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan saat ini jenis diversifikasi yang tengah dibidik adalah diversifikasi pembiayaan ekspor ke beberapa negara pasar berkembang (emerging market) di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Tidak tertutup kemungkinan nantinya akan dilakukan diversifikasi produk ekspor ke pasar yang sedang tumbuh itu.
"Salah satu pasar potensial bagi Indonesia itu Afrika, ada beberapa negara Afrika yang datang tetapi belum menjadi mitra utama perdagangan kita seperti Mali dan Kamerun, tentunya itu peluang untuk kita eksekusi," kata Gusmardi.
Menurut dia, usaha diversifikasi yang dilakukan pemerintah tersebut merupakan salah satu bentuk mewujudkan Kerjasama Selatan-selatan, sebagai kekuatan ekonomi yang tengah berkembang dan potensial di pasar global.
"Forum ini merupakan satu jalan untuk menjembatani pasar yang tengah berkembang, khususnya di tengah lesunya pasar negara-negara di utara yang masih dilanda krisis," kata Gusmardi.
Menurut dia, Indonesia dengan cepat mengambil inisiatif sehingga peluang kerjasama perdagangan Selatan-selatan semakin cepat terealisasi.
Untuk itu, Gusmardi mengaku tidak ada target investasi atau ekspor yang akan dicapai melalui forum tersebut, karena sifatnya merupakan tempat komunikasi dan dialog guna menentukan cara dan menetapkan kebijakan yang memudahkan relasi dagang saling menguntungkan antar peserta, khususnya negara Selatan-selatan.
"Kami akan lihat masukan apa yang didapat melalui forum ini, belum ada target dari segi nilai maupun volume," katanya.
WEDF 2012 akan berlangsung pada 15--17 Oktober 2012 di Jakarta. Lebih dari 500 delegasi dari kalangan bisnis dan pemerintah akan menghadiri acara yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
(P012/A039)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012