London (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus mengalami penurunan Selasa setelah pada hari sebelumnya juga mengalami penurunan lebih dari 2,5 dollar AS di London dan New York. Kantor Berita AFP melaporkan bahwa di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni turun 12 sen menjadi 69,55 dollar AS per barrel pada perdagangan elektronik. Kontrak utama di New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, turun dua sen menjadi 69,39 dollar AS per barrrel sebelum pasar AS dibuka. "Harga minyak berjangka turun sedikit, setelah harga berbagai komoditas turun dan para investor mulai khawatir bahwa harga minyak yang terlalu tinggi akan mempengaruhi permintann," kata analis di perusahaan pialang Sucden. "Walaupun penurunan tajam belum terjadi, tetapi kekhawatiran terhadap gangguan pasokan akibat adanya masalah di Iran dan Nigeria masih menjadi perhatian." Pada Senin lalu, minyak Brent ditutup turun 2,65 dollar AS dan di New York minyak turun 2,63 dollar per barrel, karena perkiraan bahwa permintaan akan menurun dan menurunnya kekhawairan terhdap masalah di Iran, kata para pedagang. Pada Jumat lalu, Badan Energi Internasional (IEA) telah menurunkan perkiraan tingkat permintaan minyak dunia untuk tahun 2006. IEA yang memonitor kondisi energi di negara-negara industri terkemuka di dunia dan mengawasi pengaturan pasokan pada kondisi krisis, ditambah dengan kenaikan produksi di negara eksportir Irak telah membantu meningkatkan produksi global pada bulan April. Dengan mengutip kondisi suhu udara yang agak hangat pada kuartal pertama 2006 dan dampak harga tinggi terhadap tingkat konsumsi, IEA memperkirakan permintaan rata-rata harian mencapai 84,8 juta barrel, naik 1,5 persen dari tahun 2005 tetapi lebih rendah dari perkiraan semula 85,1 juta barrel untuk tahun 2006. Kekhawatiran terhadap gangguan pasokan minyak terkait dengan krisis nuklir Iran, dikhawatirkan bahwa Iran, negara produsen minyak keempat terbesar di dunia, akan menghentikan ekspor minyak apabila PBB menerapkan sanksi. Uni Eropa Senin mengajukan tawaran agar Iran menghentikan program nuklirnya, tetapi Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa Teheran akan menolak semua tawaran dari Eropa yang mensyaratkan penghentian aktivitas nuklir negara Islam tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006