San Francisco (ANTARA) - Saham-saham AS mungkin jatuh lebih jauh dan imbal hasil obligasi pemerintah naik, karena Federal Reserve melanjutkan putaran kenaikan suku bunga saat ini dalam beberapa bulan mendatang, menurut analisis yang diterbitkan Senin (6/2/2023) oleh Fed San Francisco.
Kondisi keuangan telah diperketat secara signifikan, dimulai bahkan sebelum bank sentral AS mulai menaikkan suku bunga Maret tahun lalu untuk melawan inflasi tertinggi dalam 40 tahun, karena investor mengantisipasi tindakan Fed.
Dengan asumsi The Fed menindaklanjuti proyeksinya mulai Desember untuk suku bunga kebijakan menjadi 5,1 persen pada Mei dan inflasi turun menjadi 3,1 persen pada saat itu, Fed akan memberikan putaran pengetatan kebijakan paling tajam dalam catatan, ujar peneliti Fed San Francisco.
Meskipun harga-harga saham secara historis cenderung naik pada akhir siklus pengetatan kebijakan Fed, kali ini mungkin berbeda, menurut analisis dari penasihat riset senior Fed San Francisco, Simon Kwan dan rekan riset Louis Liu.
Berdasarkan bagaimana harga-harga aset berperilaku dalam siklus pengetatan sebelumnya, mereka menulis, "harga saham diproyeksikan menurun lebih jauh" bersama dengan "pengetatan lebih lanjut di pasar obligasi". Itu sebagian besar karena betapa longgarnya kebijakan pada titik awal siklus ini, dengan suku bunga dana Fed mendekati nol bahkan ketika inflasi meningkat, menghasilkan "kesenjangan suku bunga riil" negatif yang besar secara historis.
"Sementara pengetatan kondisi keuangan yang cepat diperkirakan akan memperlambat ekonomi secara relatif cepat, pengalaman sejarah meningkatkan kemungkinan pengetatan yang lebih besar lagi dalam kondisi keuangan mengingat kesenjangan suku bunga riil yang besar perlu ditutup," tulis mereka.
Baca juga: Wall Street berakhir turun, investor tunggu langkah Fed selanjutnya
Baca juga: Euro dan sterling melemah karena investor menilai prospek suku bunga
Baca juga: The Fed naikkan suku bunga, kali pertama di 2023
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023