"Kondisi pertumbuhan ekonomi Riau sebesar 4,55 persen itu secara spasial Riau pada tahun 2022 berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional," kata Kepala BPS Riau Misfaruddin dalam keterangannya di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, pada kondisi yang sama Provinsi Riau merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa.
Ia menyebutkan perekonomian Riau berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp991,59 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp529,53 triliun.
"Ekonomi Riau tahun 2022 tumbuh 4,55 persen dan jika dihitung dari sisi produksi tercatat lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,58 persen," katanya.
Akan tetapi dari sisi pengeluaran, katanya justru Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,87 persen.
Sementara itu ekonomi Riau triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 20,89 persen.
"Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,16 persen," katanya.
Selain itu ekonomi Riau triwulan IV-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,10 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa lainnya justru mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 26,66 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,08 persen.
"Namun ekonomi Riau triwulan IV-2022 jika dihitung tanpa migas tumbuh 4,77 persen (y-on-y), meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 4,08 persen," ucap Misfaruddin.
Baca juga: BRK Syariah dukung visi Riau sebagai pusat perekonomian Melayu
Pewarta: Frislidia
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023