Tanah Laut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mencatat penjualan sapi potong dan peliharaan meningkat dari 500 menjadi 525 ekor per Januari 2023.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Hewan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Barliansyah mengatakan peningkayan penjualan hewan potong itu terkait menyambut peringatan Isra Miraj.
"Khusus menjelang peringatan Isra Miraj ada kenaikan penjualan sapi di Pasar Hewan Pelaihari. Sedangkan harga jual tidak terjadi kenaikan," ujar Barliansyah di Pelaihari, Senin.
Menurut dia, ada empat jenis sapi dijual di Pasar Hewan Pelaihari yakni, sapi peranakan ongol (PO) atau sapi asli Indonesia, sapi Bali, sapi Limosin dan sapi Simental.
Untuk sapi Bali, jelas dia, dijual seharga Rp15 juta per ekor, sapi Limosin (Rp30 juta), sapi PO dijual (Rp20 juta) dan sapi Simental (Rp40 juta).
"Sapi yang dijual di Pasar Hewan Pelaihari tergantung besar kecilnya dan tidak semuanya untuk dipotong, namun ada juga untuk dipelihara lagi," ungkap Barliansyah.
Sapi yang dijual di pasar tersebut, dikatakan Barliansyah, berasal dari Tanah Laut, Hulu Sungai atau Banua Enam dan Tanah Bumbu,
Sedangkan pembelinya, sambung dia, kebanyakan berasal dari Kalteng, Kaltim dan beberapa daerah di Kalsel.
Barliansyah mengemukakan selama satu bulan transaksi penjualan sapi di Pasar Hewan Pelaihari diperkirakan 500-1.000 ekor, sehingga dalam satu tahunnya kurang lebih 12.000 ekor sapi.
"Sapi-sapi dijual di sini sebelum masuk pasar kita semprotkan dengan disinfektan dan vaksin terlebih dahulu, agar aman dari penyakit kuku dan mulut," ucap Barliansyah.
Kemudian, papar dia, sapi dipasarkan ke Pasar Hewan Pelaihari dikenakan restribusi sebesar Rp2.000 per ekor, sedangkan sapi yang sudah terjual dibawa keluar daerah juga dikenakan restribusi.
"Untuk sapi yang dibawa ke Hulu Sungai dikenakan restribusi Rp15.000 per ekor, khusus wilayah Tanah Laut dikenakan Rp10.000 per ekor.
Dia mengimbau peternak sapi yang belum melakukan vaksin terhadap ternaknya agar segera vaksin ke tempat pelayanan terdekat atau ke dokter hewan agar menghindari serangan penyakit.
Salah satu penjual sapi, Suyadi mengungkapkan penjualan sapi di Pasar Hewan Pelahari cukup bagus, namun tidak terjadi kenaikan harga.
"Pembeli datang kesini biasanya dari Kalteng dan dari beberapa daerah di Kalsel," ungkap warga Desa Bumi Jaya.
Baca juga: Satgas PMK Kalsel akselerasi vaksinasi hewan ternak
Pewarta: Imam Hanafi/arianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023