Kami ke sejumlah pulau berpenghuni di Bintan untuk melaksanakan vaksinasi, namun dari 70-90 orang yang diperiksa, hanya 20-30 orang yang dapat menerima vaksin. Kebanyakan dari warga menderita hipertensi...
Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), minta warga pesisir untuk mengantisipasi hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan cara menghindari diri dari penyebab atau pemicu penyakit itu.
Kepala Dinkes Bintan Gama AF Isnaeni di Bintan, Senin, mengatakan, warga pesisir yang menderita penyakit hipertensi cukup banyak, namun sebagian dari mereka tidak mengetahui sedang menderita penyakit itu.
Petugas kesehatan Bintan pernah beberapa kali melakukan uji sampel terhadap penyakit apa yang paling menonjol di pesisir daerah tersebut. Dari 70 orang yang diperiksa, ternyata sekitar 50 orang menderita hipertensi.
Akibat penyakit itu, kata dia, program vaksinasi COVID-19 tidak berjalan lancar karena penderita hipertensi tidak boleh menerima vaksin tersebut. Rata-rata yang menderita hipertensi adalah kalangan ibu rumah tangga dan lansia.
"Kami ke sejumlah pulau berpenghuni di Bintan untuk melaksanakan vaksinasi, namun dari 70-90 orang yang diperiksa, hanya 20-30 orang yang dapat menerima vaksin. Kebanyakan dari warga menderita hipertensi, namun mereka tidak mengetahuinya," ujar Gama.
Baca juga: Dinkes Bintan: banyak lansia yang tidak vaksin lantaran kormobiditas
Gama mengemukakan penyebab hipertensi antara lain terlalu banyak konsumsi garam, sering stres, malas gerak, kelebihan berat badan atau obesitas, kebiasaan merokok, dan konsumsi minuman keras berlebihan. Ia menduga warga pesisir yang menderita hipertensi disebabkan kebanyakan konsumsi garam, stres, kelebihan berat badan, kebiasaan merokok dan kurang gerak.
"Harus mampu kelola pikiran agar tidak stres, kurangi konsumsi garam, harus berolah raga secara rutin dan jangan merokok," ucapnya.
Menurut dia, orang-orang yang menderita hipertensi memiliki gejala sering sakit kepala, pandangan kabur, sering mual atau muntah, dada terasa nyeri, sesak nafas lemas, dan sulit tidur.
Ketika mengalami gejala tersebut, kata dia, sebaiknya warga memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis dan pengobatan yang tepat.
Jika tidak terkontrol, menurut dia, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, kerusakan retina, penyakit ginjal, stroke, penyakit pembuluh darah tepi, gangguan otak, dan gangguan syaraf.
"Kontrol kesehatan secara rutin harus dibiasakan. Jangan takut dan khawatir karena kontrol kesehatan untuk mencegah diri agar tidak menderita penyakit yang berbahaya," katanya.
Baca juga: Dinkes Bintan pastikan kasus COVID-19 nihil bukan data semu
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023