Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi perjalanan hidup dan politik Yusril Ihza Mahendra yang memasuki usia 67 tahun.

"Mengawali perjalanan karirnya di Istana Negara, sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan Presiden BJ Habibie, Prof Yusril kemudian menjadi bagian penting dalam perjalanan politik bangsa," kata Bambang Soesatyo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Yusril pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan ke-22 pada pemerintahan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ke-22 pada masa pemerintahan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

"Serta Menteri Sekretaris Negara ke-13 pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," tambah Bambang.

Selama perjalanan karirnya, menurut dia, Yusril telah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa, khususnya dalam perkembangan hukum tata negara. Yusril juga turut menjadi bagian penting dalam perjalanan reformasi Indonesia, salah satunya dengan menjadi inisiator pendiri Partai Bulan Bintang (PBB).

Baca juga: Waketum PBB sebut partainya sepakat usung Yusril maju capres-cawapres

Sebagai partai Islam yang mengambil inspirasi dari Masyumi, kata Bambang, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran Islam yang universal dan bersifat rahmatan lil alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Yusril juga memelopori amendemen konstitusi pascareformasi di tengah tuntutan federalisme dari berbagai tokoh reformasi kala itu.

"Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang mampu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2 persen dan meraih 13 kursi DPR RI. Prof Yusril sebagai Ketua Umum PBB sempat menjadi satu-satunya calon presiden Indonesia yang melengkapi syarat administratif pascareformasi," ucapnya.

Namun, demi kepentingan yang jauh lebih besar, yaitu persatuan dan kesatuan bangsa, Bambang mengatakan Yusril dengan lapang dada mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada K.H. Abdurrahman Wahid untuk maju sebagai capres saat itu, sekaligus sebagai pelunasan utang Masyumi kepada Nahdlatul Ulama (NU) di masa lampau.

Selain aktif di dalam negeri, katanya, Yusril juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti ASEAN, Organisasi Konsultasi Hukum Asia-Afrika (AALCO), dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Yusril juga pernah menjadi ketua panitia penyelenggara konferensi internasional tentang tsunami serta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika II di Jakarta.

Yusril, katanya, juga memimpin delegasi Indonesia ke persidangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas dan mengesahkan berbagai konvensi internasional, antara lain UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, serta UN Convention Against Corruption di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.

"Yusril juga pernah menjadi presiden dari Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) yang bermarkas di New Delhi, India," ujar Bambang Soesatyo.

Baca juga: Jokowi siap dukung bila Yusril maju Capres-Cawapres 2024

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023