Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyediakan kapal khusus untuk mengangkut para akseptor KB sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting di Palangkaraya.

“Keberadaan kapal antar jemput akseptor ini merupakan terobosan yang sangat bagus. Pelayanan KB akan menjangkau semua lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai,” kata Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Teguh mengatakan penyediaan kapal difokuskan untuk mengangkut para akseptor KB yang berdomisili di pinggiran sungai di Kota Palangkaraya hingga wilayah terpencil dan diharapkan kehadiran kapal khusus tersebut mampu membentuk sebuah keluarga yang ideal dan berkualitas secara ekonomi maupun pendidikan.

Melalui Survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022, Teguh menyebutkan angka stunting Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah mengalami penurunan dari 27,4 persen pada 2021 menjadi 26,9 persen pada 2022.

Namun jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng ingin mencapai target 15,38 persen pada 2024, maka Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Stunting harus lebih bekerja keras, mengajak keluarga untuk merencanakan kehamilan yang sehat dan gencar mengedukasi pentingnya KB bagi ibu.

Baca juga: Palangka Raya perluas jangkauan layanan dengan Kapal KB

Dengan adanya kerja sama antara BKKBN perwakilan Kalteng dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinas P2KBP3APM), lanjutnya, pencegahan stunting semakin berjalan baik.

Teguh optimis adanya inovasi baru tersebut tidak hanya mempercepat penurunan angka stunting, tetapi juga menyukseskan program Keluarga Berencana (KB).

“Mohon diingat jarak kehamilan dan jumlah kelahiran yang terlalu banyak dalam satu keluarga, maka bayi yang dilahirkan berisiko tinggi menderita stunting atau kekurangan gizi kronis,” katanya.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Dadi Riswandi menambahkan kapal itu juga akan melayani masyarakat yang tinggal di pedalaman dan daerah terpencil yang jauh dari pusat pelayanan KB.

“Adanya kapal antar jemput akseptor ini tentu akan memiliki dampak yang besar bagi masyarakat di Kalteng, Kota Palangka Raya. Terutama bagi masyarakat yang ada di daerah pedalaman dan terpencil yang tinggal di sepanjang sungai,” ujar Dadi.

Ia menyatakan BKKBN tidak akan menyerah untuk menjangkau akseptor KB, meski mereka berada pada jalur wilayah khusus atau terpencil itu. Penyediaan kapal angkut akseptor sendiri bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang KB tahun 2022.

Baca juga: BKKBN minta pencegahan tengkes dilakukan sebelum menikah

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023