Semoga ke depan prosedur untuk izin belajar atau tugas belajar apa pun itu statusnya bagi PNS dipermudah, paling tidak diberi ruang khusus bagaimana seorang dokter bisa sekolah spesialis
Temanggung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung mendorong dokter umum di rumah sakit ini untuk sekolah spesialis guna mencukupi kebutuhan tenaga dokter spesialis kata Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawaty.
Tetty di Temanggung, Senin, menyebutkan RSUD memiliki tenaga kesehatan sebanyak 17 dokter umum, 43 dokter spesialis, dan beberapa dokter umum kini mengambil spesialis.
Ia menuturkan untuk rujukan sebagai RS tipe B sudah memenuhi, mempunyai empat hal untuk penanganan penyakit dalam, anak, bedah, dan kandungan kebidanan.
Menurut dia, kebutuhan dokter umum sudah cukup dengan 17 orang, kemudian untuk dokter spesialis sebagai RS tipe B juga sudah cukup, namun tidak menutup kemungkinan pengembangan untuk jenis spesialis yang lain.
Apalagi sebagian dokter spesialis yang ada masih part timer (bekerja paruh waktu) dari rumah sakit lain yang praktik rata-rata tidak penuh dalam satu minggu.
"Dokter spesialis yang part timer antara lain dokter bedah onkologi, bedah anak, bedah urologi, rehabilitasi medik, dan bedah mulut," katanya.
Pihaknya selalu berupaya memasukkan dokter spesialis sesuai dengan kebutuhan dan berupaya bagaimana dokter-dokter umum yang ada di Temanggung, khususnya di RSUD Temanggung, untuk bisa sekolah sekolah lagi sehingga nanti ke depan bisa memiliki lebih banyak dokter spesialis.
Waktu perekrutan CPNS Kabupaten Temanggung beberapa tahun lalu pernah membuka lowongan untuk dokter spesialis rehabilitasi medik, namun karena tidak banyak lulusan dokter spesialis rehabilitasi medik maka tidak ada yang mendaftar.
Baca juga: Akademisi: pendistribusian dokter spesialis harus merata di daerah
Tetty menyampaikan untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis tersebut mengajukan permintaan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun yang paling memungkinkan adalah memberikan rekomendasi pada dokter-dokter umum untuk sekolah sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan pada waktu yang akan datang.
Namun, lanjutnya, bagi dokter PNS untuk sekolah spesialis ini harus membutuhkan waktu, padahal untuk mengambil spesialis itu juga ada batasan umur.
"Semoga ke depan prosedur untuk izin belajar atau tugas belajar apa pun itu statusnya bagi PNS dipermudah, paling tidak diberi ruang khusus bagaimana seorang dokter bisa sekolah spesialis," katanya.
Ia berharap untuk pengembangan RSUD Temanggung ke depan ada layanan radio onkologi dan jantung intervensi yang sampai saat ini belum ada dokter spesialisnya.
Menyinggung RUU Kesehatan, dia juga berharap nantinya bisa dimasukkan tentang pemerataan dokter spesialis. Pemerintah bisa mencetak lebih banyak lagi spesialis sehingga aksesibilitas masyarakat terhadap layanan spesialis lebih mudah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Intan Pandanwangi menyampaikan kurang minat dokter spesialis di daerah karena ada anggapan take home pay atau penghasilan rendah.
"Padahal tidak demikian, karena jarang, dokter spesialis di daerah itu justru pasien ramai," katanya.
Ia menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis tersebut Dinkes mengajukan permintaan ke pusat.
Baca juga: Menkes ajak anak daerah manfaatkan beasiswa dokter spesialis
Baca juga: Kemenkes terbitkan edaran "shared competency" untuk dokter spesialis
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023