Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah telah menyiapkan dana cukup untuk menangani pengungsi letusan Gunung Merapi, namun masih mengalami kesulitan membujuk warga setempat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Menurut Menko Kesra Aburizal Bakrie, di Jakarta, Selasa, pemerintah pusat sudah menyalurkan dana sebesar Rp20 miliar melalui pemerintah daerah untuk menangani pengungsi dan dana tersebut diperkirakan sudah dapat mencukupi keperluan. "Dana yang diberikan sudah Rp20 miliar. Kalau misalnya kebutuhan untuk hidup, makan, kan cuma kira-kira sekitar Rp 3.000/orang. Persiapan hidup untuk penduduk yang mengungsi di sana, katakanlah hanya 10.000 jiwa. Itu totalnya baru Rp400 juta. Sebulan baru Rp12 miliar," katanya. "Kalau dari segi dana, tidak jadi masalah. Tapi sekarang bagaimana bisa membujuk penduduk setempat agar korban tidak banyak. Mudah-mudahan tidak ada korban. Kalau pun ada, minimum. Semua sudah disiapkan," tambahnya. Aburizal mengatakan, hingga kini masih banyak penduduk di daerah bahaya yang enggan mengungsi dan pemerintah sendiri merasa kesulitan untuk membujuk mereka agar menjauh dari daerah tersebut. "Masih banyak penduduk yang belum mengungsi dari daerah paling bahaya, seperti Magelang. Yang paling banyak dan paling bahaya. Saya kira lebih dari separuh," ujarnya. Ketika ditanya apakah pemerintah akan mengevakuasi mereka secara paksa, Menko Kesra mengatakan hal itu sesuatu yang tidak mungkin. "Pemerintah tidak bisa memaksa. Bagaimana menyuruh orang secara paksa.. Tidak bisa dong. Kita akan membujuk mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kabupaten supaya mereka mau ikut. Kita harapkan supaya semua orang dapat mematuhi instruksi yang diberikan gubernur dan bupati untuk ikut ke daerah aman," katanya. Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kepresidenan, Senin, Kabupaten Magelang adalah termasuk dalam radius pertama yang paling besar bahayanya sehingga masyarakat kabupaten tersebut diminta mengungsi. "Di situ ada sekitar 40.000 penduduk yang sekarang kita minta untuk diungsikan. Karena daerah yang terkena itu, mungkin nantinya kalau melebar terus yaitu dua daerah, Kabupaten Sleman dan daerah Magelang," katanya. Sementara itu, data terakhir dari Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang menyebutkan, jumlah warga yang telah diungsikan mencapai 6.977 jiwa ke berbagai tempat pengungsian. Sedangkan jumlah masyarakat seluruh Magelang yang berpotensi diungsikan dari daerah bahaya Merapi sekitar 32.038 jiwa. Penduduk Desa Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, juga diminta mengungsi. Mereka ditempatkan di tiga lokasi yakni Posko Induk di Desa Dompol, Posko II di Desa Ngemplak Seneng dan Posko III di Kecamatan Kemalang. Berdasarkan data sebelumnya, jumlah pengungsi seluruhnya di tiga posko tersebut adalah sebanyak 2.877 jiwa.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006