Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan saat ini tidak ada alasan terjadinya pembalikan modal atau dana keluar negeri (capital outflow), menyusulnya melemahnya kurs rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG). "Dari komposisi pemain (pemegang dana/modal), tidak ada alasan terjadinya pembalikan modal/dana keluar negeri, kalau aksi profit taking memang mungkin saja terjadi pada para pembawa modal," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa. Ia menyebutkan dari sisi instrumen Sertifikat Bank Indonesia (SBI) maupun Surat Utang Negara (SUN), instrumen-instrumen itu mayoritas dipegang oleh investor jangka panjang sehingga mereka memiliki pandangan lebih jauh. "Dan itu dijamin pemerintah dari sisi konsistensi kebijakan, sehingga tidak akan ada perubahan fundamental. Kalau terjadi volatilita sifatnya sementara dan itu tentu akan terjadi," katanya. Kebijakan pemerintah, tegasnya, tidak berubah. Fundamental dan arah kebijakan pemerintah tidak berubah atau tetap sama. Dari sisi fiskal, pemerintah akan menjaga APBN tetap prudent. "Kalau ada koreksi karena adanya pengaruh global maupun regional, memang kita tidak bisa banyak bertindak menghindari dampak itu," kata Sri Mulyani. Menurut dia, dari sisi kebijakan, baik arah maupun kualitasnya,pemerintah tidak akan melakukan perubahan yang drastis. (*)

Copyright © ANTARA 2006