Upaya pemberdayaan ekonomi itu menjadi penting kepada mereka sehingga mereka punya penghasilan, punya usaha yang bisa mereka pakai untuk menyekolahkan anak, memberikan gizi yang baik kepada anak

Jakarta (ANTARA) - Plt Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Eko Novi Ariyanti menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi kelompok-kelompok perempuan agar tidak tergiur dengan penawaran pinjaman online atau pinjol.

"Upaya pemberdayaan ekonomi itu menjadi penting kepada mereka sehingga mereka punya penghasilan, punya usaha yang bisa mereka pakai untuk menyekolahkan anak, memberikan gizi yang baik kepada anak," kata Eko Novi Ariyanti dalam Media Talk, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, program-program pemberdayaan ekonomi di tingkat daerah dengan sasaran kelompok-kelompok perempuan rentan bertujuan membuat para perempuan berdaya secara ekonomi.

Upaya tersebut diyakini dapat mencegah perempuan terjerat dengan pinjol.

Baca juga: Rentan terjerat pinjol, perempuan diminta jangan bergaya berlebihan

"Preventif-nya itu bisa dari upaya-upaya pemberdayaan ekonomi kepada kelompok-kelompok perempuan rentan. Karena kalau enggak begitu, mereka akan tertarik pada pinjol," kata Eko Novi Ariyanti.

Pihaknya pun juga mendorong sosialisasi koperasi dengan lebih luas sebagai upaya lainnya untuk mencegah perempuan terjerat pinjol.

"Ini yang perlu kita sosialisasikan lebih banyak. Saya rasa praktik-praktik baik dari koperasi itu perlu kita promosikan kepada masyarakat," kata Eko Novi yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya Kementerian PPPA ini.

Dikatakannya, koperasi merupakan sebuah institusi yang sudah berusia sangat tua dan memberikan banyak keringanan bagi pihak yang meminjam dana.

"Koperasi enggak pakai bunga, bunganya juga amat kecil, dan tidak terlalu memberatkan kepada komunitas," kata Eko Novi Ariyanti.

Baca juga: KPPPA dorong sosialisasi koperasi cegah masyarakat terjerat pinjol
Baca juga: Pinjaman online dominasi aduan ke YLKI sepanjang 2022

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023