Jembrana (ANTARA) - Produk madu yang dihasilkan kelompok peternak lebah di Kabupaten Jembrana, Bali mampu menembus pasar internasional antara lain ke Tiongkok, Singapura, Rusia dan beberapa negara Eropa lainnya.
"Di sini kami kembangkan lebah madu jenis apis melifera asal Australia," kata Made Dwi Sumadi Putra dari Kelompok Tani Lebah Madu Buana Sari saat panen madu yang dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Jembrana, Jumat.
Ia mengatakan, produksi madu dari kelompok yang berlokasi di Banjar Munduk Anggrek, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo itu bisa menembus pasar dunia berkat pemerintah yang memfasilitasi pada sejumlah pameran produk.
Dari pameran dan pengembangan yang dilakukan kelompok dengan merk madu Pak Ngah itu, mereka meraih sejumlah prestasi dan mendapatkan kesempatan pameran di Jakarta Convention Center.
Setelah berhasil di Desa Yehsumbul, ia mengungkapkan, budi daya lebah madu sejenis dikembangkan ke Desa Yehembang dan Yehembang Kangin yang mulai panen hari ini.
"Madu dari lebah jenis ini sudah lima bulan kami pelihara, dan sudah tiga kali panen,” kata dia.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang mengikuti panen madu tersebut mengatakan, keberhasilan ekspor kelompok ini karena madu Pak Ngah bisa memenuhi standar kualitas dari negara pemesan.
"Di sekitar sini banyak pohon kelapa yang serbuk sarinya menjadi sumber makanan lebah. Bisa dilihat dari warna madu yang mirip tuak,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin membeli madu tersebut, ia mengarahkan ke Gedung Sentra Tenun karena produk madu itu juga dijual di sana.
Bupati Nengah Tamba berjanji akan terus memantau dan memfasilitasi kelompok budi daya madu tersebut agar bisa terus bersaing di pasar internasional.
"Saya harap apa yang sudah dilakukan kelompok budi daya madu ini bisa menjadi inspirasi seluruh masyarakat Jembrana, bahwa produk asli dari kabupaten ini juga bisa bersaing di pasar dunia," pungkas dia.
Pewarta: Gembong Ismadi/Naufal Fikri Yusuf
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023