Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pecinta lingkungan membentengi daratan Kepulauan Seribu dengan menanam

mangrove di Tanjung Rengge, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, Jumat.

Lurah Pulau Pari Muhammad Ardian di Jakarta, Jumat, mengatakan, sekitar 10 ribu bibit mangrove ditanam di pesisir pantai utara Tanjung Rengge Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan.

Penanaman mangrove itu juga melibatkan Kepolisian, pemadam kebakaran, kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP), kesehatan serta masyarakat setempat.

Menurut Ardian, penanaman bibit mangrove atau bakau tersebut untuk mencegah abrasi pantai dan juga sebagai upaya melestarikan alam di Pulau Pari.

"Kehadiran mangrove sebagai upaya pelestarian alam serta dapat mencegah terjadinya abrasi pantai," ujar Ardian.

Bibit mangrove yang ditanam merupakan hasil budidaya oleh penggiat lingkungan setempat. Bibit mangrove dikumpulkan sedikit demi sedikit oleh warga tersebut sampai mencapai jumlah tertentu.

Setelah itu baru ditanam di pantai Tanjung Rengge.

Baca juga: Ribuan mangrove ditanam di kawasan Rusunawa Marunda

Baca juga: BKSDA Jakarta tekankan sinergi untuk restorasi mangrove SM Muara Angke

Sejumlah petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air atau yang dikenal pula sebagai "Pasukan Oranye" dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu terus bersiaga untuk menangani persoalan sampah di sungai yang bermuara ke pantai dan mencemari kawasan pesisir Jakarta Utara.

Seperti sampah yang bermuara di ujung kali Banjir Kanal Timur, Cilincing, volume sampah yang menumpuk di sana pernah mencapai tujuh ton pada 12 Januari 2023.

Sampah-sampah tersebut ditangani menggunakan truk sebanyak 3,3 ton, dengan kapal sebanyak dua ton dan oleh petugas penyisiran sebanyak 1,9 ton.

​​​​​​Tak hanya menangani persoalan sampah yang mencemari laut dan pembuatan benteng alami dari konservasi mangrove, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus melanjutkan pembangunan tanggul pantai dan tanggul laut bersama pemerintah pusat.

Pembangunan tanggul pengaman pantai di Kalibaru sepanjang 3,2 kilometer termasuk salah satu bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang berperan dalam upaya penanggulangan banjir.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023