Karena sebentar lagi kita akan panen, bulan Maret itu panen raya, kita ingin Februari Maret ini beras kita yang 500 ribu ton habis terserap
Jakarta (ANTARA) - Dirut Perum Bulog Budi Waseso bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi inspeksi mendadak ke Pasar Induk Beras Cipinang memastikan penyaluran beras operasi pasar menggunakan beras impor 500.000 ton lancar dan habis terjual.
“Karena sebentar lagi kita akan panen, bulan Maret itu panen raya, kita ingin Februari Maret ini beras kita yang 500 ribu ton habis terserap,” katanya dalam konferensi pers daring usai meninjau gudang Food Station Cipinang Jakarta, Jumat.
Dirut Bulog yang akrab disapa Buwas itu menuturkan penyaluran stok cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut sengaja digenjot agar nantinya gudang Bulog kembali kosong dan siap menyerap hasil produksi petani lokal pada saat panen raya, selain juga untuk stabilisasi ketersediaan dan harga beras.
“Saya punya komitmen bahwa 2,4 juta ton yang nantinya menjadi CBP ini adalah dari produksi dalam negeri. Jadi itu untuk jaminan bagi petani bahwa produksinya akan diambil oleh Bulog,” ucapnya.
Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton.
Ia pun juga memastikan bahwa dowline-downline atau pedagang eceran yang membeli dari pasar induk telah sesuai ketentuan dan tidak terjadi penyimpangan.
Baca juga: Bulog Bondowoso menggelontorkan 30 ton beras untuk stabilkan harga
Baca juga: Stok beras di atas 4 bulan jual murah, Bulog: Harmonisasi di Kemenkeu
Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi pelaksanaannya agar jangan sampai ada yg mengoplos dan menjual dengan harga di atas ketentuan supaya harga segera stabil," tutur dia.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prestyo Adi menegaskan bahwa hari ini Bulog sudah menjalankan apa yang menjadi arahan Presiden saat Rapat Terbatas bersama Presiden, Selasa (30/1).
"Kita lihat bersama beras SPHP dari Bulog sudah membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang, dengan ini kita harapkan gejolak harga beras bisa diredam" kata Arief.
Sebelumnya pemerintah memutuskan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 yang pada saat itu CBP di Bulog hanya sebanyak 399.160 ton, padahal idealnya 1,2 juta ton sesuai target pemerintah.
Baca juga: Bulog tambah 17 ribu ton beras di Food Station redam gejolak harga
Baca juga: Bulog maksimalkan serap produksi lokal penuhi stok 2,4 juta ton beras
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023