Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan bahwa kinerja birokrasi di Tanah Air diukur dari dampaknya untuk kehidupan rakyat.
"Kinerja birokrasi diukur dari dampaknya pada kehidupan rakyat. Kalau nilai RB (reformasi birokrasi) dikaitkan dengan tunjangan kinerja, pasti dampak ke rakyat tidak banyak," ujar Anas saat memberikan arahan dalam seminar nasional bertajuk "Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSP)", di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenpan RB-Australia lanjutkan kerja sama soal pengelolaan ASN
Baca juga: Menpan RB: Bukan semua anggaran tersedot untuk rapat
Anas menambahkan kinerja birokrasi yang berdampak diperlukan bangsa Indonesia mengatasi ancaman krisis ekonomi global pada tahun 2023.. Meskipun tidak terkait secara langsung, lanjut dia, Kemenpan RB berperan mengantisipasi krisis ekonomi global dengan mengupayakan tata kelola pemerintahan lebih baik demi sistem perekonomian yang lebih baik pula.
Terkait dengan hal itu, dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh komitmen Kemenpan RB yang mendorong tolok ukur kinerja birokrasi berdasarkan dampak yang diberikan kepada rakyat.
Dengan demikian, lanjut Hasto, kinerja birokrasi dapat benar-benar memberikan perubahan baik dan nyata dalam kehidupan rakyat. Hasto menyampaikan tingkat kemiskinan nol persen merupakan target politik PDIP.
“Kemiskinan 0 persen inilah target politik kami (PDIP), tidak hanya target memperoleh suara. Buat apa perolehan suara naik tetapi kemiskinan tidak bisa kita tuntaskan dengan cara-cara kekuasaan yang berjuang,” ujar Hasto.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023