Magelang (ANTARA News) - Masyarakat di kawasan lereng Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, hingga Senin (15/5) malam masih merasakan turunnya hujan abu dari puncak gunung tersebut. "Lihat ini abunya masih turun dan terasa menempel di kulit," kata Tri, seorang warga Desa Jombong, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang di Magelang, Senin (15/6) malam. Desa Jombong terletak sekitar tujuh kilometer sebelah barat puncak Gunung Merapi yang pagi harinya mengeluarkan semburan awan panas bagaikan cendawan raksasa. Hingga Senin (15/5) malam desa itu tidak terjadi hujan seperti di sejumlah desa-desa lain di kawasan Merapi yang turun hujan. Abu dari puncak Merapi masih terlihat menempel di genteng rumah, daun, batu-batu dan jalan dari semen yang ada di Desa Jombong dan Trono. Sementara di desa-desa di bawahnya, abu bekas hujan sudah tidak terlihat karena pada Senin (15/5) sore terjadi gerimis selama beberapa saat. Sejumlah warga lain dari Desa Jombong yang sedang ronda malam itu menunjukkan bukti masih terjadinya hujan abu. Desa itu bersama desa-desa lainnya di wilayah barat puncak Merapi mendapat guyuran hujan abu, menyusul turunnya awan panas raksasa berkali-kali dari puncak Merapi Senin (15/5) pagi harinya. (*)
Copyright © ANTARA 2006