Pemerintah juga melakukan persiapan dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri.

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat melalui berbagai upaya, seperti percepatan impor dan antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca.

"Pemerintah juga melakukan persiapan dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan pada Januari 2023, inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dari Desember 2022 yang sebesar 5,61 persen (yoy), yang didorong oleh harga pangan yang cenderung volatil sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca.

Kendati demikian secara keseluruhan, inflasi pada Januari 2023 tercatat turun dari 5,51 persen (yoy) pada Desember 2022 menjadi 5,28 persen (yoy). Tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari inflasi harga diatur pemerintah (administered price) yang berasal dari harga bahan bakar.

Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan fungsi stabilisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yaitu sebagai peredam kejut atau shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak.

Inflasi administered price tercatat 12,28 persen (yoy) pada Januari 2023, lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 yang sebesar 13,34 persen, didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara dan bensin. Sementara harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan karena peningkatan tarif cukai dan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

Selain itu, kata Febrio pula, inflasi inti pun turun meski tipis ke 3,27 persen (yoy) dari 3,36 persen (yoy), yang di satu sisi berasal dari penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi.

Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3 persen menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimisme menyambut tahun 2023.

Ke depan, pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi, mengingat pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian Presiden dan telah disampaikan dalam acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2023 pada 17 Januari 2023.

Upaya pengendalian inflasi terus ditempuh melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan pemerintah,” kata Febrio.
Baca juga: Mentan jamin komoditi pangan aman hingga Natal dan tahun baru
Baca juga: Wamentan sebut ketersediaan pangan jadi sektor dasar pembangunan IKN

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023