Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani membeberkan sejumlah catatan yang dihasilkan dalam rapat kerja (raker) Komisi I DPR bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan jajaran kepala staf lainnya pada Kamis.
Christina menyebut penyelesaian masalah Papua melalui berbagai upaya yang telah diupayakan Pemerintah Indonesia sampai dengan saat ini menjadi bahan evaluasi penanganan Papua ke depannya guna mencari pendekatan yang lebih tepat.
"Diakui berbagai upaya telah dilakukan selama masa kepemimpinan tujuh presiden dan sejauh ini belum menunjukkan titik terang penyelesaian. Catatan ini menjadi evaluasi serius," kata Christina dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, ia mengatakan diperlukan pula para stakeholders terkait duduk bersama guna melakukan evaluasi komprehensif terkait penanganan situasi di Papua yang dilakukan selama ini.
"Di level pemerintah dan DPR, perlu sinkronisasi arah kebijakan termasuk regulasi yang perlu diputuskan dalam kerangka penanganan kompleksitas situasi di Papua," imbuhnya.
Selain itu, lanjut dia, meski terdapat fakta aksi kekerasan yang meningkat di Papua tentunya menjadi perhatian, namun tidak memancing TNI untuk mengerahkan kekuatan senjata secara berlebihan, termasuk operasi penambahan pasukan.
"Khususnya di wilayah Puncak Jaya, Intan Jaya, Nduga, Dogiyai dan Pegunungan Bintang," ucapnya.
Komisi I DPR, kata Christina, turut mengapresiasi pendekatan humanis (soft approach) melalui berbagai upaya yang telah dilakukan TNI selama ini, mulai dari pembinaan teritorial dan komunikasi sosial seperti perbantuan giat mengajar, bakti sosial kesehatan, hingga ketahanan pangan.
"Agenda-agenda ini menurut kami perlu terus dilanjutkan untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat dalam upaya menjawab kompleksitas persoalan di Papua," ujarnya.
Dalam raker tersebut, Christina menyebut bersepakat untuk terus menekankan pentingnya cara-cara damai guna menyelesaikan permasalahan di Papua.
"Demi menciptakan Papua sebagai tanah damai dengan menolak segala macam bentuk kekerasan kami anggap penting dan patut menjadi pegangan semua pihak," kata Christina.
Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran kepala staf lainnya diagendakan membahas situasi dan kondisi keamanan terkini di Papua, serta pemenuhan kebutuhan alutsista TNI.
Selain Panglima TNI, raker tersebut dihadiri pula oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muhammad Ali dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Adapun Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berhalangan hadir karena tengah melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan.
Baca juga: Panglima TNI jelaskan ketidakhadiran Kasad saat raker Komisi I DPR
Baca juga: Komisi I DPR: Uji kelayakan 13 calon dubes soroti isu strategis
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023