Hong Kong (ANTARA) - Otoritas Hong Kong pada Kamis menawarkan 500 ribu tiket penerbangan gratis lewat promosi wisata untuk meningkatkan kunjungan turis, pebisnis, dan investor setelah tiga tahun lebih memberlakukan pembatasan COVID-19.

Kampanye bertajuk "Hello Hong Kong" itu diluncurkan secara meriah dengan tarian dan kemilau lampu neon di pusat konvensi kota itu, dengan slogan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Rusia dan Spanyol.

Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus Hong Kong John Lee mengatakan kampanye itu bertujuan mempromosikan pembukaan kembali Hong Kong bagi pariwisata serta meningkatkan bisnis dan investasi.

"Hong Kong sekarang terhubung ke China daratan dan seluruh dunia; Tidak akan ada lagi isolasi, karantina, dan pembatasan untuk menikmati hiruk pikuk kota dunia Asia ini," kata Lee.

Peresmian program promosi itu dihadiri oleh berbagai pejabat dari kantor pariwisata, perdagangan, dan penerbangan administrasi kota Hong Kong.

Sebelumnya, sebagian besar askes ke Hong Kong ditutup untuk menangkal COVID-19 selama tiga tahun terakhir.

Pelaku perjalanan yang tiba di Hong Kong saat itu wajib menjalani karantina hingga tiga minggu, serta menjalani pemeriksaan dan penapisan intensif.

Pada Desember 2022, Hong Kong telah mencabut hampir semua pembatasan COVID-nya, tetapi warga tetap harus memakai masker kecuali saat berolahraga. Kota itu juga masih memberlakukan tes cepat antigen setiap hari di sekolah.

Selain itu, sistem kuota masih diterapkan bagi perjalanan wisata antara China daratan dan Hong Kong. Wisatawan dari China daratan ke Hong Kong atau sebaliknya juga harus melakukan tes COVID.

Hingga Kamis (2/2), tiga pos pemeriksaan perbatasan antara Hong Kong dan China masih ditutup.

China pada Desember lalu mengumumkan akan mencabut sebagian besar pembatasan COVID dan membuka lagi perbatasannya pada Januari, meskipun kasus infeksi COVID di negara itu masih tinggi.

Sejumlah kelompok bisnis, para diplomat, dan sebagian penduduk Hong Kong menyayangkan pembatasan COVID Hong Kong.

Mereka mengatakan pembatasan itu mengancam daya saing Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, apalagi setelah terjadi ketegangan politik akibat gelombang protes pro-demokrasi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pemerintah Hong Kong fokus pada pembangunan ekonomi dan promosi kota
Baca juga: Hong Kong cabut ketentuan isolasi bagi pengidap COVID

Penerjemah: Kenzu Tandiah
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023