Karawang (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko mengaku, senang dan bangga karena Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sudah berkontribusi menjaga ketahanan pangan secara nasional.

"Saya berkunjung ke Karawang sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan para petani yang ikut menjaga ketahanan pangan," kata Moeldoko saat panen raya di Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta, Karawang, Kamis.

Ia menyampaikan, sebelumnya selama masa pandemi COVID-19 para petani berjuang dan berkontribusi di tengah masa pandemi yang menerpa di seluruh negara.

Dengan demikian, masyarakat di Indonesia terjaga dalam kebutuhan pangannya. Sebab areal persawahan di berbagai daerah, termasuk di wilayah Karawang, tetap panen di masa pandemi.

Baca juga: HKTI sebut penghargaan IRRI banggakan petani

"Hari ini saya selaku Ketua Umum HKTI panen bersama di Karawang, dan saya senang Karawang memberikan kontribusi pangan secara nasional itu sekitar 500 ribu ton," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Edi Suryana mengatakan, luas lahan sawah di Karawang hingga kini sekitar 95.000 hektare.

Rata-rata per tahun produksi padi di Karawang mencapai 1 juta ton gabah.

Apabila dikonversikan ke beras, maka mencapai sekitar 800.000 ton beras.

Jumlah itu cukup banyak dengan kebutuhan beras masyarakat Karawang yang jika dihitung rata-rata hanya sekitar 500.000 ton per tahun. Artinya, produksi pertanian di Karawang surplus.

Baca juga: HKTI ingin larangan ekspor CPO dapat dicabut

"Kebutuhan beras di Karawang sekitar 300 ribu ton per tahun. Jadi kita masih surplus dan masih bisa mensuplai padi ke daerah lain di Jawa Barat," katanya.

Selama dua tahun terakhir ini, kata Edi, produksi padi di wilayah Karawang menjadi terbanyak kedua se-Indonesia setelah Kabupaten Indramayu.

"Ini berkat dukungan dan bantuan pemerintah pusat termasuk dari HKTI Pusat juga dan pembinaannya, serta dari Kementerian Pertanian yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ungkapnya. (KR-MAK)

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023