Konawe (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN/Bappenas) meninjau pabrik pengolahan dan pemurnian nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pelalsana Tugas Deputi Bidang Sarana Prasarana Kemen PPN/Bappenas Ervan Maksum di Konawe, Rabu (1/2), mengatakan peninjauan guna memastikan tata ruang dan kondisi lingkungan di kawasan industri PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Konawe sudah sesuai dengan aturan pemerintah.

“Kunjungan kami di sini dalam rangka tugas dari Presiden untuk menata ulang lagi master plan (rencana induk tata ruang, red.) di 40 kota di Indonesia salah satunya adalah di Konawe ini,” katanya.

Dalam kunjungan kerja, ia didampingi Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas dan pihak managemen perusahaan PT Virtue Dragon Nikel Industri dan PT Obsidian Stainless Steel.

Baca juga: Menperin minta perusahaan smelter nikel berdialog dengan karyawan

Ia mengungkapkan kunjungan tersebut untuk melihat dan memastikan apa yang menjadi kebutuhan dalam penataan ulang tata ruang lingkungan perusahaan sehingga kekurangannya dapat dimasukkan dan disusun kembali dalam perencanaan.

“Jadi dengan industri yang sudah masif investasi yang masif, kita ingin memastikan bahwa bukan hanya industrinya saja tapi juga lingkungan dan tata ruangnya juga menjadi lebih baik lagi,” ujar dia.

Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sudah melakukan pengawasan pada awal pembangunan dan menjelang beberapa tahun kondisi tata ruang berjalan baik.

Ia menyebut sempat pada awal waktu dimulai pembangunan industri tambang tersebut ada pengawasan-pengawasan masalah tata ruang, tapi setelah berjalan dua tahun semua telah normal.

"Jadi tidak ada masalah isu-isu dari perencanaan pembangunan yang selalu kita harapkan sesuai dengan penataan kawasan kota dan peruntukannya,” kata dia.

Baca juga: Bahlil minta perbankan dukung pembiayaan hilirisasi
Baca juga: Smelter Freeport bagian penting ekosistem baterai kendaraan listrik
Baca juga: Pemerintah akan batasi pembangunan smelter yang tak "green energy"

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023