"Sedang diusut oleh Polres, saya serahkan kepada Polres untuk mengusut tuntas,"
Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta kepolisian untuk mengusut tuntas keberadaan ladang ganja di kawasan perkampungan dekat objek wisata Situ Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat agar tidak ada orang yang memanfaatkan barang jenis narkoba tersebut.
"Sedang diusut oleh Polres, saya serahkan kepada Polres untuk mengusut tuntas," kata Helmi kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia mengatakan pemerintah daerah termasuk petugas lapangan di sekitar tempat wisata Situ Cangkuang tidak tahu bahwa di daerah itu ada tanaman ganja, padahal tempatnya tergolong sering dilewati masyarakat.
"Kami kecolongan padahal itu tempat ramai, tidak ada yang tahu petugas kami di sana," katanya.
Ia mengatakan keberadaan tanaman ganja itu tidak diduga sebelumnya, karena selama ini ganja banyak tumbuh dan sengaja ditanam di hutan jauh dari masyarakat.
Namun saat ini, kata dia, justru sebaliknya ditanam dan tumbuh di tempat yang saat ini justru banyak orang, seperti yang ditemukan di Cangkuang.
"Dulu kan di hutan enggak ada orang, ternyata sekarang tidak hanya di hutan, tapi bisa di perkampungan, tempat-tempat ramai juga bisa," katanya.
Ia berharap pengungkapan kasus ladang ganja itu tidak terjadi lagi di daerah itu, maupun wilayah Garut lainnya, karena ganja bisa memberikan dampak buruk bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Jika masyarakat mengetahui adanya tanaman ganja, kata Helmi, secepatnya untuk memberitahukan aparatur pemerintah setempat, maupun pihak kepolisian agar secepatnya dilakukan penindakan.
"Begitu ada temuan silakan langsung laporkan kepada kami, atau aparat setempat atau langsung ke kepolisian," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Garut mengungkap kasus ladang ganja di Cangkuang, Kecamatan Leles, kemudian mengamankan satu orang yang diduga penanam ganja tersebut.
Polisi mencabut dan mengamankan barang bukti sebanyak 167 pohon ganja dengan ketinggian sekitar satu sampai dua meter.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023