Ramallah (ANTARA) - Amerika Serikat telah memulai mediasi untuk menghentikan eskalasi Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, kata seorang pejabat Palestina.

"Kru keamanan dan politik Amerika Serikat akan memulai pembicaraan pada Rabu dengan pihak Palestina dan Israel, secara terpisah, untuk menghentikan eskalasi," kata Ahmed Majdalani, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, kepada Anadolu.

"Mediasi Amerika Serikat sedang bekerja untuk mengidentifikasi masalah inti yang berkaitan dengan tindakan sepihak Israel," katanya.

Majdalani, yang juga menteri pembangunan sosial, menekankan bahwa langkah dan keputusan Palestina baru-baru ini masih berlaku dan berlanjut, kecuali kesepakatan yang memuaskan dan jaminan yang nyata tercapai untuk jangka waktu tertentu.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini mengumumkan penghentian koordinasi keamanan dengan Israel.

"Sasaran utamanya saat ini adalah menghentikan kemunduran dan kembali pada penurunan eskalasi yang spesifik dan nyata dalam kerangka waktu tertentu," kata pejabat tersebut.

Menurut dia, upaya itu bisa dilakukan setelah Palestina mengevaluasi situasi dan memutuskan apakah akan melanjutkan perpanjangan gencatan senjata.

Pada Selasa (31/1), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Abbas di Ramallah.

Blinken menegaskan kembali dukungan Washington bagi solusi dua negara untuk mengakhiri konflik yang berlangsung puluhan tahun itu.

Pertemuan kedua tokoh itu digelar setelah Blinken bertemu dengan sejumlah pejabat Israel.

Kunjungan Blinken dilakukan di tengah meningkatnya kekerasan di wilayah Palestina, yang dipicu oleh operasi militer Israel di Jenin pada Kamis lalu yang menewaskan setidaknya 10 warga Palestina.

Setelah peristiwa tersebut, dua penembakan terjadi di Yerusalem yang merenggut nyawa tujuh orang Israel.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Presiden Palestina salahkan Israel atas ketegangan yang terjadi
Baca juga: Lavrov: Rusia dan Mesir berharap negosiasi Palestina-Israel dihidupkan
Baca juga: Palestina kutuk hukuman kolektif Israel usai serangan di Yerusalem

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023