Nanti malah menimbulkan keresahan dan kepanikan
Jakarta (ANTARA) - Tokoh Pemuda Betawi Jakarta Barat, Umar Abdul Azis mengimbau agar warga tidak menggunakan media sosial dalam menangani kasus-kasus penculikan anak melainkan langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.
Menurut Umar cara-cara mengirim berita penculikan di media sosial berpotensi penyebaran berita bohong atau hoaks.
"Nanti malah menimbulkan keresahan dan kepanikan," kata Umar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Umar mengatakan informasi yang disebarkan di media sosial belum tentu benar sehingga berpotensi memperluas hoaks dan merugikan orang lain.
Selain menyebar berita palsu, pihak kepolisian akan kesulitan menyelidiki kasus penculikan lantaran sudah viral di media sosial.
Jika benar itu adalah praktik penculikan, kata Umar, pelaku akan leluasa berpindah-pindah tempat lantaran mengetahui dirinya sudah dicari-cari pihak kepolisian.
Maka dari itu, Umar berharap segera melapor ke polisi terlebih dahulu dibandingkan menempuh jalan viral di media sosial.
"Saya juga mengingatkan masyarakat lebih berhati-hati apabila menerima informasi dari media sosial," kata dia.
Sebelumnya, jajaran Polsek Kembangan sempat menerima informasi adanya kasus penculikan di salah satu sekolah dasar (SD) beberapa waktu lalu.
Kala itu ada seorang pria bernama Heriman yang datang ke sekolah mengecek anaknya berinisial K yang memang bersekolah di sana.
Saat memeriksa anaknya ke sekolah, salah satu oknum guru mengambil foto pria tersebut dan menyebarkannya ke media sosial tanpa keterangan apapun.
Foto itu pun disalah tafsirkan oleh masyarakat yang menduga bahwa pria itu mau menculik anak tersebut.
"Padahal itu bukan penculikan. Kita sudah mengecek di lapangan kita pastikan berita penculikan itu tidak benar," kata Kapolsek Kembang, Kompol Ubaidillah saat dikonfirmasi di Jakarta.
Saat ini, pihaknya tengah mencari tahu pihak yang pertama kali mengunggah foto pria tersebut ke media sosial.
Baca juga: Pakar: Hoaks penculikan anak tindakan amoral wilayah siber
Baca juga: Legislator: Hukuman penculik anak harus diperberat
Baca juga: Hoaks! Penculikan anak di Bekasi, dimasukkan karung
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023